Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

KKP tingkatkan budi daya nemo di Maluku demi jaga ekosistem laut

JAKARTA (Antara) – Kementerian Bisnis Kelautan dan Perikanan (KKP) dilakukan untuk mendukung generasi pendapatan dari masyarakat setempat dan untuk meningkatkan penanaman NEMO yang didekorasi pada ikan Maluku untuk mendukung produktivitas dan mempertahankan keberlanjutan ekosistem laut.

.

Dia mengatakan, Ambon Sea Aquaculture Fisheries Center (BPBL) telah berhasil dalam mengembangkan 50 varian ikan nemo.

Tebe mengakui bahwa dia telah secara langsung mengamati pengembangan ikan Nemo yang diaktifkan oleh Ambon BPBL

“Berkat visi dan kesinambungan BPBL Ambon untuk menghasilkan varian baru dengan model unik, dan pasar mencari harga yang lebih tinggi untuk meningkatkan nilai ekonomi peternak,” jelasnya.

Direktur Jenderal Tebee telah menambahkan bahwa budaya adalah solusi untuk mencegah kerusakan pada aliran air Laut Malukku, yang merupakan hasil dari permintaan tinggi untuk ikan hias. Untuk alasan ini, partai mereka meningkatkan produktivitas budaya ikan hias Nemo, kunci untuk mempertahankan dan mempertahankan keseimbangan ekosistem laut.

“Pengembangan budaya nemo hias dalam ikan Maluku tidak hanya manfaat ekonomi masyarakat tetapi juga mendukung keberlanjutan ekosistem laut Indonesia,” kata Tebe.

Sementara itu, Kepala Ambon BPBL Sarvono mengatakan bahwa partainya telah mengambil berbagai langkah strategis untuk memenuhi permintaan benih ikan hias nemo di Malluku.

Dikirim dari benih yang ditanam di kandang mengambang yang jernih ke 3 hingga 4 cm dikirim ke Jakarta, Surabaya dan Eksportir / Reseller Bali. Kemudian, petani diberi nasihat teknis dan bantuan untuk meningkatkan keterampilan dalam pertanian ikan hias.

Selain itu, pengisian akan disimpan dalam ikan nemo di air Ambon BPBL secara teratur.

“Ambon BPBL juga telah memberikan berbagai impuls untuk mendukung peternakan ikan Ornamental Ormo seperti ikan nemo berkualitas dan infrastruktur manufaktur,” kata Sarvono.

BPBL Ambon juga telah melakukan berbagai inovasi teknis untuk meningkatkan produksi pertanian ikan Nemo dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satunya adalah Sistem Pertanian Akuatik Daur Ulang (RAS).

Sarvono mengatakan partainya bertujuan untuk membantu 3.000 biji ikan hias tahun ini. Hingga Maret 2025, benih yang didistribusikan adalah 2.500.

Selain meningkatkan ekonomi peternak, Amban telah berkontribusi positif terhadap pajak BPBL (PNBP).

“Dari Januari hingga Februari 2025, Ambon BPBL telah berhasil menjual 9.177 ikan hias atau Rp 26 juta,” kata Sarvono.

Pada tahun 2024, Ambon Ambon membantu BPBL Ambon untuk membantu biji ikan, berhasil mendistribusikan bantuan ikan hias kepada Pokdakan pemilik, mencapai 7.800.

Pada tahun 2024, Ambon berhasil berkontribusi pada pendapatan dari Non -tax State (PNBP) dengan menjual ikan hias BPBL hingga 29,8.000.

Sementara itu, presiden Kelompok Pertanian Ikan Lamusu Terry (Pokdakan) menyatakan rasa terima kasihnya karena anggota mereka selalu membantu KKP untuk meningkatkan produksi ikan nemo.

Saat ini, Grup Nemo memiliki varian ikan yang berbeda dengan 10 varian warna unik dan nilai tinggi di pasaran. Baginya, ini adalah dukungan Ambon BPBL dan terima kasih atas bantuannya.

“Kami dapat mempertahankan kualitas ikan dari produk nemo hias sehingga bermanfaat dan tahan lama,” kata Lamusu.

Lamusu mengatakan pasar ikan hias Nemo masih diminati. Selain mengembangkan budidaya ikan hias, partai mereka adalah budaya Vivanio dan Bubra pada saat yang sama.

Penghasilan anggotanya per bulan jauh lebih berharga daripada upah minimum lokal dalam kisaran RP.

Sebelumnya, Menteri Urusan Kelautan dan Shakti Waheyu Treengono mendorong pengembangan mesin pertumbuhan ekonomi petani untuk pengembangan budaya ikan hias.

“Ikan hias memiliki banyak pasar tidak hanya di rumah tetapi juga di luar negeri,” kata Trenono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *