JAKARTA (Antara) – Sepeda Indonesia menjalankan Aiustina Delia Priyatna memenangkan kelas pertama Podiams pertama pada Sabtu Sabtu.
Perlombaan, yang terjadi pada rute datar, memenangkan Filipina melalui Angelika Maia Altaminio, yang memenangkan Tribune lain dan menjadi tuan rumah sewa, pengunjung tipis yang merupakan yang ketiga.
“Saya hanya mencoba melakukan semua yang saya nikmati balapan dan mengikuti ritme balapan. Masih mungkin untuk bersaing dan mengalahkan Sprint.
Meskipun ia berhasil naik podium, Iman mengenali tantangan besar yang dihadapi balapan, terutama cuaca panas dan 151 kilometer.
“Waktu sangat panas dan jaraknya cukup lama. Garis ini juga cukup aktif, mencoba pecah beberapa kali, tetapi tidak dapat dihindari, “tambahnya.
Hasil ini, Austrina sekarang menempati 21. Balapan kemeja hijau atau klasifikasi lima poin. Sementara itu, jersey hijau terus mengendalikan balapan Thailand, Camonrada Khaoprote, yang mengumpulkan 30 poin. Itu di tempat kedua dengan Vietnam, 24 poin, dan kemudian Jatatif Maneva Thailand dengan 23 poin.
Dalam balapan kedua ini Kamonrada Khaoprot juga keluar sebagai pemenang 3 jam 56 menit 05 detik. Posisi lain ditempati oleh Australia Boglio Cassia, dan Valeria Zachakin telah menyelesaikan yang ketiga tanpa perbedaan.
Sementara itu, Anatasia bertahan 5 menit dan 45 detik dari pemenang dalam perbedaan ke -19 antara pelari Indonesia lainnya. Shafira Nur Aziza Gunavan berakhir tepat di belakang heden haid berikut diikuti. Tempat dan Melvia mengikuti 41. Tempat: Austrina sendiri menyelesaikan putaran kedua di 54. Tempat:
Secara umum, Awtina menjadi jarak tempuh terbaik di Indonesia dalam perjuangan untuk jersey kuning atau klasifikasi umum. Tempat: Berurusan dengan tahap -tahap berikut, ia mengharapkan tantangan yang lebih serius dengan lereng dan cuaca panas yang lebih ekstrem.
“Untuk tahap selanjutnya, perlu untuk bertarung lebih sulit, karena jalannya naik dan cukup berat. Ini juga sangat panas, dan jaraknya merupakan tantangan, “kata jaraknya,” kata jaraknya, “kata jaraknya,” kata jaraknya, “kata jaraknya,” kata jaraknya, “kata jaraknya,” kata jaraknya, “kata jaraknya,” kata jaraknya, “kata jarak,” kata jaraknya.
Bivaza Vietnam 2025 masih meninggalkan tiga tahap dan pelari Indonesia akan terus mencoba kinerja terbaik dengan balapan bersepeda otoritatif ini.
Leave a Reply