Jakarta (Antara) – Indonesia PB PBB mengungkapkan bahwa tahun 2024. Tahun, studi global “MI Women” PBB (PBB) optimis dalam hal wanita masa depan mereka.
“Triple Indonesian responden percaya bahwa kondisi mereka akan lebih baik dalam lima tahun ke depan,” kata pemimpin perwakilan PBB Gita Sabharwal, sebuah konferensi internasional untuk jurnalis wanita di Jakarta.
Studi ini juga melaporkan bahwa dua pertiga responden menyatakan bahwa mereka memiliki kendali atas masa depan mereka. Selain itu, wanita Indonesia juga menyediakan pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang tepat sebagai tujuan terpenting untuk pembangunan berkelanjutan.
Gita mengatakan perkembangan PBB difokuskan pada SDG, di mana kesetaraan gender menjadi salah satu pilar utama. Indonesia mengatakan bahwa ia menunjukkan keberhasilan yang lebih baik dalam mencapai SDG daripada banyak negara di Samudra Pasifik Asia, meskipun akselerasi masih perlu dibutuhkan di beberapa daerah, termasuk kesetaraan gender.
“Tahun ini kami mengadakan generasi momentum kesetaraan gender, komitmen aktual untuk mencapai hak, kesetaraan, dan pengaruh semua perempuan dan anak perempuan, yang tercermin dalam Asta Cita dan RPJMN (katanya di Rencana Pembangunan Nasional),” katanya.
Oleh karena itu, pemerintah PBB Indonesia bekerja sama untuk mempercepat pencapaian SDG dengan berbagai program yang secara khusus mendukung wanita. Lebih tepatnya, ada lima bidang utama kerja sama antara PBB dan pemerintah Indonesia.
Pertama mendorong kesetaraan melalui teknologi. Organisasi, penelitian dan budaya PBB (UNESCO), anak -anak PBB dan PBB (UNICEF) mendukung pemerintah dalam persiapan dan peraturan dan memastikan bahwa perempuan dan anak -anak dapat dengan aman dan signifikan berpartisipasi dalam ruang digital.
“Kedua, peningkatan dampak ekonomi perempuan adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, dengan enam dari sepuluh perusahaan mikro, kecil dan menengah,” katanya.
Area kerja sama ketiga didukung oleh peran perempuan dalam solusi berkelanjutan. Misalnya, program PBB Development Program (UNDP) dipasang di daerah terpencil 22 pembangkit listrik tenaga surya dan bagian dari operator lokal yang dilatih untuk mengelola wanita.
Kemudian, melalui PBB melalui banyak badan dan lembaga lain, di bidang empat kerja sama, bekerja sama dengan pemerintah, memperkuat layanan dan mekanisme untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan.
Kelima, meningkatkan keterlibatan perempuan dalam misi yang tenang, menjadi pasukan penjaga perdamaian PBB. Saat ini ada hampir 600 wanita dari anggota benua perdamaian dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat di tahun -tahun mendatang.
“Keberhasilan PBB berada dalam kemitraan yang kami bangun dengan pemerintah, masyarakat sipil dan sektor swasta. Saya mendapatkan kesetaraan gender dengan memperkuat kemitraan ini sesuai dengan semangat Hari Perempuan Internasional,” kata Gita.
Leave a Reply