JAKARTA (Antara) – Menteri berkoordinasi untuk ekonomi Airnta Hartarto menghadiri penandatanganan perjanjian pembiayaan proyek pengelolaan limbah antara Clean Rivers dan proyek berhenti selama KTT Pemerintah Dunia 2025 di Dubai.
Tanda tangan perjanjian pembiayaan adalah pengikut Perjanjian Persetujuan (MOU) sehubungan dengan pengelolaan kehilangan limbah plastik di laut di Indonesia, yang ditandatangani pada 23 April 2024.
“Tanda tangan perjanjian pembiayaan menandai komitmen bersama dalam pengelolaan limbah plastik, khususnya untuk mengurangi kehilangan limbah di laut di Indonesia,” kata Aurna dalam deklarasi di Jakarta pada hari Kamis.
Project Stop adalah inisiatif yang berfokus pada pengelolaan limbah plastik dengan pendekatan berdasarkan pencegahan kehilangan limbah di lingkungan, khususnya untuk laut.
Dalam proyek ini, Program Pengembangan PBB (UDP) dan Clean Rivers bekerja bersama untuk memberikan solusi yang melibatkan komunitas lokal dan kerja sama antara sektor.
Proyek ini adalah inisiatif yang dibiayai oleh UDP dan Clean Rivers dengan total bantuan 4,5 juta dolar, yang akan diadakan selama dua tahun, hingga 31 Juli 2027.
Airnanga -Ingence, melalui proyek ini, diharapkan bahwa solusi nyata akan dibuat ketika limbah plastik dikelola, terutama di Kabupaten Banyuwangi, di provinsi Jawa Timur.
Selain itu, Angherga mengatakan bahwa proyek ini merupakan langkah maju yang penting dalam upaya Indonesia untuk mengurangi limbah plastik, terutama di perairan Indonesia.
“Kolaborasi ini melibatkan tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakat dan sektor swasta, yang semuanya memainkan peran penting dalam menciptakan solusi jangka panjang untuk tantangan lingkungan kita,” katanya.
Dengan komitmen ini, Indonesia terus memperkuat upaya untuk mengatasi masalah limbah plastik, yang merupakan ancaman serius terhadap keberlanjutan lingkungan dan memainkan peran aktif dalam pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
“Tanda tangan perjanjian ini adalah manifestasi konkret dari sinergi internasional yang solid, yang memberikan prioritas pada keberlanjutan dan kepemimpinan lingkungan terbaik,” kata Arenta.
Leave a Reply