Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Sekda Bali pastikan penggunaan dana pungutan wisman sesuai aturan

DENPASAR (Antara) – Sekretaris Regional (Sekda) di Provinsi Bali Deva telah menciptakan Indra di hadapan Bali Lokpal, yang, menurut aturan yang digunakan, memastikan penggunaan aset pariwisata asing yang dikumpulkan oleh otoritas lokal sejak 14 Februari 2024.

Dava membuat Indra dalam pernyataannya di Denpasar pada hari Jumat, menurut mandat Peraturan Regional (Parma) di Provinsi Bali No. 6 tahun 2023, dibandingkan dengan Levy for Foreign Tourists (PWA), Levi harus melindungi lingkungan alam dan budaya Bali.

Deva Indra mengatakan: “Pada tanggal 31 Desember 2024, pendapatan sebenarnya untuk PWA RP38 miliar RP38 miliar, lebih dari target asli Rp250 miliar, semua pendapatan masuk ke pajak regional dan dialokasikan sesuai dengan istilah,” SA DEVA INDRA.

Bali-Sekretaris mengatakan bahwa penggunaan biaya wisata asing untuk kasus-kasus pengelolaan budaya, lingkungan dan limbah di Bali.

Ketika datang untuk melindungi budaya, pemerintah provinsi Bali mengalokasikan dana untuk desa pelanggan, pelajaran dan kuil, sehingga prosedur untuk upacara keagamaan sesuai dengan tawaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk para aktor bersama dengan undang -undang nyata.

Selain itu, sehubungan dengan lingkungan, birokrat Bulleng menyatakan bahwa mereka telah mendistribusikan bantuan keuangan khusus ke Kabupaten/Kota untuk pengelolaan limbah dan pengurangan, mendaur ulang tempat pengolahan limbah di setiap bidang.

“Seluruh anggaran didistribusikan di setiap pos sesuai dengan istilah,” katanya.

Deva Indra memastikan bahwa pemerintah provinsi Bali terbuka dan transparan dalam pengelolaan biaya wisata, tetapi merupakan prosedur untuk mengumpulkan hambatan karena lebih dari setengah wisatawan asing tidak membayar 15.000 RP.

“Pada tahun 2025, kami berharap bahwa dengan peningkatan berbagai hambatan dalam pendapatan, daerah tersebut dapat meningkat dengan hambatan yang berbeda yang datang kepada kami di daerah itu,” katanya.

Sementara itu, kepala Perwakilan Lokpal Provinsi Bali sembilan Nyaman Shri Vidhayunthi mengatakan pertemuan itu adalah untuk meningkatkan kualitas layanan publik melalui evaluasi politik dan evaluasi langkah -langkah untuk meningkatkan pendapatan asli (PAD) dan layanan wisata asing.

Masalah ini penting karena Bali Lokpal menyatakan beberapa keluhan untuk kejelasan sistem pajak wisata, kurangnya aplikasi, distribusi sosialisasi.

Oleh karena itu, menurut mereka, penting untuk meningkatkan kebijakan ini, terutama jika itu benar, dan alokasi menjadi pendekatan strategis untuk melestarikan Bali.

“Namun, perlu untuk meningkatkan pemerintah untuk meningkatkan bantalan Balis dan meningkatkan kualitas layanan pariwisata budaya,” kata Nyon Sri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *