Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kemenhub tekankan uji KIR kendaraan guna mitigasi kecelakaan

Jakarta (Anear) -Catat pentingnya pengujian kendaraan (PKB) atau pengujian kendaraan permanen untuk mencegah atau mengurangi kecelakaan lalu lintas selama perjalanan selama perjalanan.

Riapudin Nussin Riapudin Nussin Riapudin Nerrin, salah satunya di Indonesia dan diatur oleh berbagai aturan, salah satunya berpartisipasi dalam kendaraan № 55 pada 2012.

“Rapudin, Raapudin, untuk memastikan bahwa kendaraan, sering mengundang Cyrus, memungkinkan kendaraan untuk mengurangi risiko kendaraan, untuk memastikan bahwa kendaraan dilalui ke Jart.

Menurutnya, transportasi umum dan barang, truk, termasuk truk dibuat setiap enam bulan sekali. Kondisi teknis kendaraan selalu diperiksa, termasuk rem, lampu, sistem kemudi dan beban.

Dia mengatakan ada beberapa aspek kunci dari banyak aspek kunci dari prosedur dan standar pengujian reguler, seperti sasis, sistem pengereman, suspensi, ban, emisi, emisi, lampu cahaya dan tanduk.

“Standar ini bertujuan memastikan keamanan pengemudi, penumpang dan pengguna jalan lainnya,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa implementasi tes periodik dilakukan oleh Kota Transportasi di tingkat akomodasi atau pendaftaran, dilakukan melalui tes periodik (UPubKB). Proses ini mencakup pemeriksaan teknis dan administrasi, dan mobil pengujian akan mengambil stiker yang melewati gaya pengujian.

Riapudin mencatat bahwa kendaraan yang belum melakukan tes berkala atau lulus tes periodik tunduk pada denda dan sanksi dalam bentuk pemeliharaan kendaraan. Sanksi diperkenalkan pada masalah jalan dan transportasi 22 tahun 2009.

Dia mengakui bahwa dia kesulitan menerapkan periode periodik dari mobil pertama, dan ada asumsi bahwa “Cyrus salah atau manipulasi.”

“Pemilik mobil memiliki kondisi yang tidak menekuk dokumen KIR, atau mobil masih bisa bekerja,” katanya.

Kedua, keterbatasan pengujian. Di beberapa daerah, pembatasan pada objek uji dan peralatan uji terbatas atau tidak memenuhi standar yang diperlukan. Ini mengarah pada tes, yang kurang dioptimalkan untuk memastikan kelayakan jalan.

Ketiga, tidak semua pemilik kendaraan melakukan tes berkala sesuai jadwal. Beberapa bahkan menghindari tes berkala untuk mengurangi biaya operasi, terutama pada mobil tua yang rentan terhadap kerusakan.

Namun, Riapudin mencatat bahwa partainya mencoba meningkatkan tes berkala melalui sistem pengujian pengujian yang ketat dan sosialisasi tes secara berkala.

Dalam hal segmentasi, pemerintah saat ini merangsang digitalisasi dalam sistem pengujian, seperti uji elektronik dan elektronik, yang diharapkan dapat mengurangi transparansi dan manajemen data.

Pada saat yang sama, dalam hal peningkatan kontrol atas pengamatan uji berkala, pemilik kendaraan diintegrasikan pada pentingnya KIR untuk keselamatan.

“Aplikasi yang baik dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh faktor teknis kendaraan,” kata Riapudin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *