Pokanbaru (Antara) – Kedutaan Besar Nasional (BPJN) Yohanes Tulak Tulak mengatakan bahwa distrik XVIII dari XVIII Koto Kito tinggal di distrik dua -trei.
“Lokasi jalan runtuh dari XIII Koto Koto Koto Koto Koto, ketika mereka menyeberang jalan Bangminang,” Yohines Tulak dalam tunduk di Pokanbaru.
Menurutnya, hujan tinggi dapat mempengaruhi tanah longsor dan tenggelam, dan dia ditugaskan untuk menjaga orang -orang di Riau untuk terus pergi ke barat ke barat atau kembali ke Pokatra, Riau.
Dia mengatakan perusahaannya menginspirasi peralatan itu ke tempat jalan menuju runtuh dan segera membaik. Namun, keadaan jalan yang saat ini dapat tersedia harus dibuka dan ditutup, sehingga mereka dapat melintasi mobil.
“Kami merekomendasikan penggunaan jalan tol XIII Koto Koto, untuk menghindari ekor yang panjang daripada membuka dan menutup jalan,” katanya.
Kedutaan besar di Duta Besar, Closatologyics (BMKG), memanjat iklim, seperti hujan dan air longsor dan orang -orang menyimpan informasi dari BMKG.
“Orang -orang yang pergi ke luar lingkaran Riau harus mengikuti BMKG dan pemerintah daerah untuk meringankan kerugian, untuk merasakan dangeteology dan mempertimbangkan peringatan pertama,” katanya.
Dia mengatakan bahwa suhu udara di RIAU bervariasi 23-33 derajat Celcius, dengan kelembaban udara mencapai 60-100 persen. Angin bertiup dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 10-30 km jam.
Ketinggian air Riau mencapai sekitar 0,50 meter hingga 1,25 meter, dan para nelayan harus waspada, karena perubahan waktu tiba -tiba akan dihindari.
“Juga, penduduk harus merasakan hujan dan datang ke awal wilayah RIA, seperti Rokan Hilir Ferenngy, Bengkalis, Hilir, Hilir dan Dumai,” katanya.
Leave a Reply