JAKACARTA (Antara) – Pelatih Jakakarta Palita Yaya, Johannis Vinar, mengatakan bahwa ia menginginkan setiap pemain “pria besar” yang merupakan pusat dan posisi ke depan, ia dapat bermain agresif ketika ia kembali untuk mengalahkan daerah berwarna.
Menurutnya, salah satu kunci untuk memenangkan pertandingan adalah menjadi kesempatan untuk memenangkan bola sekembalinya sehingga pemain lain tidak malu untuk menembak tembakan di udara terbuka atau untuk bertahan.
“Jika saya melihat lebih banyak, setiap pria besar yang sedang bermain, saya ingin menjadi agresif, dominan ketika saya memulihkan perlindungan dan pelanggaran Bothena,” kata seorang pria yang sering disebut pelatih Ahanga setelah kekalahan tim. Surabaya dengan skor 102-78 di Indonesian Basketball League (IBL) 2025 siswa di alamat
Dia memberikan contoh kontribusi pemimpin pusat, yaitu Jamesims Dicki, yang mengumumkan total 16 kenaikan.
Pelatih lama memperkirakan bahwa pusat asing dapat membuktikan bahwa itu dominan di daerah di bawah jaringan, sehingga serangan dan perlindungan menjadi lebih mudah.
“Saya ingin menjadi dominan dari awal lompatan, tidak terbalik, pemain lain ingin kembali sampai dia (Dicki) ingin kembali ke peran semua orang sendiri,” kata pelatih yang membawa klub untuk memenangkan IBL 2024.
Pelatih Ahang menambahkan bahwa setiap pemain harus bertarung sesuai dengan perannya, sehingga permainan kolektif dapat bangun dengan sempurna.
Kemenangan Palita Jakakart atas Pasifik Caesar Surabaya sekarang menjadikannya posisi kesembilan, dengan 13 poin dan menerima rekor 6-1 pertandingan (kemenangan).
Sementara Laskar Kengrenran berada di urutan ke -12 dari 14 pesaing, dengan 11 poin.
Detasemen Anais Dhimaz Anis kalah berturut-turut dalam sembilan pertandingan terakhir dan menang hanya sekali selama pertandingan pengantar di awal musim, ia memiliki rekor 1-9.
Leave a Reply