JAKARTA (Antara) – Tiga kandidat untuk membantu Gubernur Bank Sentral di DKI dalam pemilihan Jakarta pada tahun 2024, menanggapi pengusiran perumahan perumahan terhadap konflik tanah yang sering dihadapi oleh penduduk Jakarta.
Dalam debat terakhir tentang pemilihan di DKI Jakarta 2024 Sultan Hotel, Central Jakarta, Suswono, kandidat Suswono, mengatakan bahwa banyak orang Jakarta belum memenuhi hak -hak mereka dalam bentuk tempat tinggal yang sehat dan sulit.
“Itu sebabnya kami akan mendorong bagaimana penduduk Jakarta bisa mendapatkan apartemen murah, apartemen yang tersedia,” kata Suswono.
Ridwan-Suswono (Rido), nomor 1, menekankan pembangunan perumahan vertikal yang diintegrasikan ke dalam pusat transportasi ekonomi dan umum dan menciptakan area perumahan yang aman dengan ancaman.
Selain itu, Swono mengatakan pemberi pinjaman hipotek rakyat dapat diperluas ke tenor sehingga kata tersebut tidak menerima orang. Menggunakan Majelis, Suswono menuntut agar perusahaan digunakan tidak terlalu banyak untuk hidup untuk orang.
Fotografi Museum – Penduduk terletak di wilayah RW 12 Tanah Tinggi, Johar Bar, Jakarta Tengah, Jumat (20.08.2024). Di daerah antara Foto/Fausane/Tom. Meskipun kandidat untuk gubernur 2 Kun Wardana percaya bahwa semua konflik dan sengketa tanah dapat diselesaikan dengan dialog.
“Kami membutuhkan warga untuk memberikan segalanya tanpa batasan, tanpa pengusiran. Jadi dialog ini akan menjadi hal yang sangat penting,” kata Kun.
Dharma Pongrun-Kuni Wardana pasangan itu mengatakan mereka akan membantu warga untuk menguji legitimasi kepemilikan kepercayaan dan bernegosiasi dengan penduduk.
Kun Wardana juga mengatakan dia sangat khawatir tentang bagaimana tidak ada tempat tinggal.
Fotografi Museum – Penduduk melintasi tepi sungai tanah Konon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (20.03.2023). Antara Foto/Sultthony Hasanudin/Tom. Kandidat kemudian adalah bantuan Gubernur Rano Karno atau Doel bahwa semua konflik, termasuk pengusiran tempat tinggal, harus diselesaikan dengan peran pemerintah sebagai mediator di sepanjang orang.
“Prinsipnya adalah tata letak lingkungan miskin yang dihancurkan, bukan desa. Inilah yang diberikan kepada dimengerti. Kemudian tata letak desa akan berada dalam partisipasi populasi yang umum, kita harus berpartisipasi dalam populasi,” kata Doel.
Pasangan yang memberikan julukan MAS Pram-Bang Doel menyatakan bahwa apartemen tidak boleh menghubungi penduduk, seperti tanah pertanian di desa Bayam dan desa akuarium di dekat laut.
Pemerintah kemudian meningkatkan keamanan desa dengan memasang kamera pengintai (CCTV) di setiap RT/RW di seluruh Jakarta, didukung oleh Internet gratis.
Doel percaya bahwa ketika daerah miskin di desa telah menghilang, ekonomi akan meningkat.
Leave a Reply