Jakarta (Antara) – Kota Kota Kota Jakarta Selatan telah memberikan peringatan sub -distrik dengan kasus -kasus tertinggi demam berdarah demam berdarah (DHF) di daerahnya.
“Kami menawarkan plakat merah sebagai teguran untuk sub -distrik dalam kasus tertinggi,” seperti Kepala Kantor Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati ketika ia dihubungi di Jaknta pada hari Rabu.
Yudi mengatakan tanda itu diberikan sebagai kepala yang terbagi untuk meningkatkan kasus DHF atas penyakit yang ditularkan oleh Muggen aegypti.
Kemudian berikan bendera hitam sebagai teguran untuk sub -distrik dalam kasus kematian.
Tindakan yang menentukan ini sedang dilakukan sehingga peralatan dan komunitas regional didorong untuk membuat wilayah mereka tanpa DHF melalui gaya hidup yang bersih dan sehat (PHBS).
Manajemen penduduk dan petugas di area DHF atas yang dilakukan setiap bulan untuk evaluasi.
Selain itu, ada juga harga di sub -distrik dalam kasus DHF yang lebih rendah di Jakarta Selatan.
“Plakat hijau sebagai peringkat untuk sub -distrik dalam kasus terendah,” katanya.
Sub -Sub -Sub -Sub -Pengendalian juga berfokus pada menghilangkan nyamuk nyamuk (PSN) untuk mempertahankan sub -distrik untuk kasus DBS.
Peningkatan kegiatan PSN dua kali seminggu.
Berbasis data bersih dalam kasus DHF per sub -distrik hingga awal 2025, kasus Kantor Kesehatan Jakarta Selatan yang bertanggung jawab atas 2.513 kasus.
Agar kasus DHF tertinggi yang bangga (322), Pestiabudi (275), Pestiaudi (259), Pehacaran (184) dan Cilandak (164).
Mengenai manajemen kasus DHF di DKI Jakarta, ia mencapai 13.287 kasus dengan yang tertinggi di Jakarta Barat, yaitu 3.730 hingga awal 2025.
Leave a Reply