Jakarta (Antara) – Wakil Menteri Sumber Daya Manusia Imanuel Ibnzler Jarongan mengatakan partainya mengkonfirmasi fakta bahwa tidak ada Pt Sri ReceGeki Isman TBK (Sritex).
Dia mengungkapkan bahwa hasil kunjungannya ke pabrik tekstil di daerah Sukuharjo, Jawa Tengah Jumat lalu. Dia mengakui bahwa dia telah meminta karyawan dan karyawan Sritex.
“Sritex baik. Kami masih tidak mempertimbangkan untuk melakukan pengabaian (PHK) karena saya telah datang ke sana untuk memastikan tidak ada di Sritex,” kata Noel.
Meskipun manajemen perusahaan sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada, dia ingin memastikan bahwa tidak ada karyawan atau karyawan.
“Saya tidak ingin menjadi manajerial, saya juga bertanya kepada teman -teman saya, apakah ada peluang? Tidak ada tanggapan pekerja. Lalu saya pergi ke serikat karyawan. Itu berarti saya atau masalah ini bukan salah satu dari pandangan yang sama, jadi dari serikat pekerja serta pekerja lain.”
Sementara sekitar 2.500 karyawan pergi di sana, wakil produsen mengungkapkan bahwa perusahaan masih membayar tanggung jawabnya.
“Bayar dibayar, tanggung jawab ditunjuk,” katanya.
Pt Sri Rengeki Isman (Sritex) menekankan bahwa tidak ada pekerjaan (PHK) dari 2.500 karyawan di perusahaan pakaian.
“Sritex tidak menyalakan masalah ini. Sritex tidak menyalakan masalah ini dan dalam situasi kebangkrutan ini. Namun, Sritex sekitar 2.500 karyawan ditutup.”
Ivan menjelaskan bahwa pekerja ditangkap karena mendistribusikan bahan baku. Dia juga mengakui bahwa tahanan masih menerima upah.
Jika tidak ada keputusan oleh komposer dan hakim manajemen dengan persetujuan bisnis, nomor yang disebut Iwan akan berlanjut, karena akses mentah dapat hidup untuk produksi selama tiga minggu ke depan.
Leave a Reply