Jakarta (Antara) – Pendidikan kewirausahaan dapat diajarkan kepada siswa sekolah dasar (SD) dan dapat berharap memiliki klausa dan pengalaman untuk menjadi pengusaha di masa depan.
Kepala Sekolah Turquhartre Interim Singapura (SIS-SJ), Singapura (SIS-SJ), Singapura (SIS-SJ), mengeluarkan pernyataan yang ditulis di Jakarta pada hari Sabtu.
“Pendidikan kewirausahaan sejalan dengan tujuan Pembangunan Perserikatan Bangsa -Bangsa (UNSDG), termasuk kualitas pendidikan.
Pendidikan dalam kewirausahaan ini juga sejalan dengan program pemerintah DKI Jakarta untuk memberikan penciptaan lapangan kerja alternatif dengan menjadi pengusaha yang kuat.
Dengan diperkenalkannya semangat kewirausahaan pada siswa, SIS-SJ secara teratur menyelenggarakan kegiatan bisnis, termasuk pasar yang melibatkan siswa, orang tua dan masyarakat yang memiliki minat besar dari masyarakat.
Misalnya, Bazaar berhasil merokok 1.000 tamu, meskipun hanya membutuhkan waktu empat jam.
Kegiatan bazaar seperti ini dapat mengembangkan keterampilan bisnis, literasi keuangan, kreativitas dan simpati siswa sambil mencocokkan hasil kegiatan belajar dengan harapan (hasil studi sekolah/DSLOS yang diinginkan).
Menurut Andi, di luar Lokapasar (pasar), acara ini menawarkan peluang langsung untuk menerapkan pengetahuan akademik di bidang bisnis, matematika, seni, sains dan teknologi dalam situasi dunia nyata.
Semua manfaat dari kegiatan bisnis ini didistribusikan ke komunitas penggemar Tau dan organisasi internasional untuk merelokasi Indonesia (IOM).
Komunitas Taufan adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mendukung anak -anak dengan penyakit kritis.
IOM Indonesia akan membantu memastikan proses transisi yang aman, tertib, dan kemanusiaan dengan memberikan dukungan kemanusiaan, mendukung kebijakan transisi, memerangi perdagangan manusia dan peraturan pendukung dan meningkatkan kesejahteraan pekerja migran di seluruh dunia.
Melalui inisiatif ini, SIS-SJ telah memperkuat misinya dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan, kepedulian, dan kewarganegaraan global di antara semua siswa.
Siswa di acara ini dilatih untuk mengembangkan keterampilan hidup yang penting seperti keterampilan bisnis dan kewirausahaan, literatur keuangan dan manajemen uang, kreativitas, komunikasi dan kolaborasi.
Selain itu, analisis, empati, presentasi kesadaran sosial dan praktik berpikir, dan aplikasi dunia nyata dari pengetahuan akademik untuk berbagai topik.
Dia mengatakan ini adalah platform bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan hidup yang penting, berinteraksi dengan masyarakat dan membuat dampak positif, bukan hanya peristiwa.
“Dengan berintegrasi dengan pendidikan dan tanggung jawab sosial, kami memperkuat individu yang penuh kasih, kontemporer, dan global siswa,” kata Fitriyanti Le, Kepala Sekolah Mengelola di Sis South Jakarta.
Mengenai kegiatan kewirausahaan, Asheeqa Shanum Ramsha, salah satu siswa kelas delapan dari Sis South Jakarta, mengatakan ia dengan bersemangat mencurahkan ide -ide kreatifnya di acara tersebut.
“Ayo, Amerging! Kami bekerja keras untuk membuat produk sendiri dan menjualnya di acara. Kami senang melihat begitu banyak tamu seperti pekerjaan kami,” katanya.
Mereka belajar banyak tentang kerja tim, “penganggaran” dan penjualan. “Sungguh menakjubkan melihat ide -ide kami menjadi kenyataan!”
Saat ini, SIS mengelola sekolah -sekolah di Jakarta Selatan, Pantai Inda Kapuku, Kerapagading, Karigon, Semaran, Palembang, Medan, Surabaya, Kota Sedayu, Jakarta Barat dan Bandung.
Leave a Reply