Jakarta (Antara) – Komisi Jakarta DPRD Kevin Wu menekankan masalah limbah yang dapat merusak pompa pengendalian banjir di daerah setempat.
Menurut Kevin, perilaku memasukkan ke dalam saluran air, termasuk waktu atau saluran kopling, dapat merusak titik pompa, karena sampah juga tersedot di pompa.
“Dibutuhkan pelatihan masyarakat. Ketika saya menyaksikan rumah -rumah pompa, mereka sering memiliki masalah karena sampah,” katanya, ketika dia meninjau para korban banjir di kantor pengungsi kantor desa Kokedoya Selatan pada Selasa malam.
Kevin mengatakan bahwa masalahnya harus menjadi perawatan semua pihak, tidak hanya lembaga terkait, tetapi juga masyarakat.
“Pompa air tiga -shift tidak akan dapat menyelesaikan masalah seperti itu jika masyarakat tidak dilatih untuk penjarahan selokan, di sungai. Saya pikir semua pihak harus terlibat,” katanya.
Selain itu, karena meluapnya Sungai Pesanggraran, Kevin berkomitmen untuk mendorong akuisisi fasilitas anggaran sungai di wilayah Cokeoy selatan dan di Kembangan selatan.
“Jadi kami memperhatikan anggaran dan berpartisipasi dalam mendorong sehingga menjadi,” kata Kevin.
Dia juga menghargai bahwa ada kekhawatiran dan saran serupa di desa Sudkokeya.
“Kami menghargai itu untuk dimasukkan dalam program ini, ada rencana lembar (instalasi), sehingga juga ditawarkan untuk area banjir. Ini peduli pada kami, karena jika kasus ini diulang setiap tahun, itu berarti ini diperlukan,” kata Kevin.
Dalam tinjauan lokasi pengungsi, Kevin memastikan tidak ada kematian atau cedera di daerah RW 05 Kedoya Selatan.
“Tidak ada kematian. Korban materi sedang diselidiki. Hari ini, para korban yang terlibat dalam evakuasi adalah 234 orang,” katanya.
Dia juga memastikan bahwa setiap agen asosiasi memenuhi kebutuhan dasar para korban.
“Di masa lalu, untuk bantuan makanan sudah ada. Juga pada perawatan kesehatan, obat -obatan. Kemudian untuk bayi, popok, gulungan minyak dan lainnya,” tambah Kevin.
Leave a Reply