Jakarta (Antara) – Rumah Sakit Bhawanar di Pusdokke Polri (Rumah Sakit Polry) Krahata Jati, Jakarta Timur mengeksplorasi laporan tentang keluarga kepada para korban Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta barat, Rabu (1/15).
“Ada keluarga yang saat ini diberitahu tentang kehilangan itu, dan sekarang sedang diselidiki untuk Mortem,” kata Jenderal Polisi Jenderal Nasional Prima Julharton, ketika dia bertemu di rumah sakit polisi, Jakarta, Jakarta Timur, Jumat.
Hadiah itu mengatakan bahwa keluarga yang merasa bahwa kehilangan juga menyediakan data komparatif untuk memfasilitasi proses mengidentifikasi korban atau korban kebakaran lainnya.
“Pertama, data gigi mungkin sidik jari, mungkin kami mengambil tes DNA dari perbandingan keluarga,” bunyi penghargaan itu.
Selain itu, Premium menyatakan bahwa partainya siap untuk mengamati dan menerima pesan dari keluarga Glodok Plaza dari empat korban untuk melanjutkan identifikasi korban.
“Jika ada lebih banyak lagi, faktanya adalah bahwa tim kami sudah siap, karena data masih membingungkan, tetapi kami siap jika tubuh datang,” hadiahnya menjelaskan.
Hadiah meminta keluarga korban untuk melaporkan post post post mortem dvi untuk membawa data komparatif lainnya seperti foto Gigi, mencetak data, kemudian DNA yang berasal dari orang tua atau keluarga lain.
Rumah Sakit Kepolisian Nasional juga terus berkoordinasi dengan petugas pemadam kebakaran dan Badan Regional tentang Kontrol Bencana (BPBD) untuk memperkirakan organ.
Rumah Sakit TC Bhawanar di Pusdokke Polri (Rumah Sakit Polri) Krahata Jati, Jakarta Timur mengidentifikasi korban korban dari Glodok Plaza Fire, Tamanansari, Jakarta barat, Rabu (1/15) malam melalui penelitian DNA.
Penelitian DNA juga dapat membantu partainya mengidentifikasi tubuh, karena kondisi tubuh sangat terbakar. Proses inspeksi berlangsung sekitar satu minggu.
Sebelumnya, pemimpin Badan Regional untuk Manajemen Jakarta (BPBD) mengatakan bahwa Mohammad Johan dengan evakuasi kedua mayat itu adalah enam mayat.
Sementara itu, kurangnya korban yang diduga juga naik dari 11 menjadi 14 orang, yaitu Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25) Zu (Desi dan Zu (Demy dan Zu (Zuh 26) (26), Muljadi (56) dan Dian Kahadi (38).
Namun, empat organ mungkin bukan bagian dari 14 orang yang melaporkan hilangnya hilang.
Leave a Reply