Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

RI dorong G20 dukung reformasi global, junjung hukum internasional

JAKARTA (Antara) – Wakil -Menteri Urusan Luar Negeri Aratha Nasir menekankan pentingnya negara -negara G20 yang mendorong reformasi manajemen global dan pemeliharaan komitmen untuk mendukung hukum internasional yang menerapkannya.

“Multilateralisme masih terkorosi, sementara negara -negara yang membangun sistem ini masih enggan untuk mempertahankan. Jika tren ini berlanjut, sistem global terancam kegagalan,” kata Armenha sebelum delegasi Menteri Luar Negeri G20 (FMM) di Johannesburg, Afrika Selatan, Kamis (20/12).

Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kunelu) di Jakarta pada hari Jumat, v, v

“Jika kondisi ini tetap tidak diverifikasi, kami berisiko mengalami kegagalan yang sama,” katanya, menekankan.

Multilateralisme seharusnya tidak hanya retoris dan harus dilakukan secara nyata, katanya kepada Wamenl. Juga harus dikonfirmasi bahwa hukum internasional secara konstan didukung.

“Jika hukum internasional hanya digunakan bila digunakan oleh bagian -bagian tertentu, kredibilitas akan dilemahkan,” kata Armatha.

Untuk alasan ini, Indonesia menekankan bahwa G20 perlu memainkan peran yang lebih aktif dalam mendukung reformasi multilateral yang harus didasarkan pada prinsip -prinsip inklusi, kesetaraan, solidaritas dan kemitraan.

Wamenlu mendorong G20 untuk berkoordinasi dengan lembaga multilateral lainnya, seperti PBB (PBB) dan sistem komersial multilateral, sehingga bekerja lebih dan lebih dalam harmoni dan diperkuat.

Selain itu, Indonesia juga mendorong implementasi pakta PBB di masa depan sebagai langkah konkret untuk memperkuat manajemen global dan menekankan pentingnya konferensi pembangunan berikutnya sebagai waktu untuk mendorong reformasi yang signifikan, katanya.

“Kita harus maju untuk mendorong kemajuan mereformasi sistem multilateralisme untuk menciptakan dunia yang lebih baik untuk semua orang,” kata Armatha.

Di G20 FMM, dibuka Kamis oleh Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphos, sebagian besar negara bagian dan negara -negara tamu meningkatkan konflik dan ketidakstabilan global, termasuk situasi di Ukraina, Gazi dan daerah lainnya.

Secara umum, negara -negara G20 menyoroti kewajiban hukum internasional dalam menjaga stabilitas dan ketenangan dunia, meningkatkan tingkat kemiskinan global dan pengaruh dinamika geopolitik terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *