Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Legenda sepak bola Bejo Sugiantoro meninggal dunia di Surabaya

SURABAYA (Antara) – Kisah Persabaya Surabaya Bejo Sugiantoro meninggal setelah bermain sepak bola dengan rekan satu timnya di salah satu stadion di Surabaya di selatan, pada hari Selasa.

“Persubaya kehilangan salah satu sorenya yang paling indah, Selasa 2025. Mantan Periantoro, meninggal, ketika dia adalah seorang pria karena dia adalah kisah tim nasional Indonesia.

Bajol Ijo terima kasih layanan dan kinerja yang didaftarkan oleh penonton.

“Namamu akan selamanya dalam perjalanan Perebaya apa pun. Pelatih yang baik Bejo. Tuhan menginginkan, Husnul Khotitimah,” tulis akun Peraya.

Sosok yang terkenal di dunia sepak bola Indonesia lahir di Sidoarjo pada 2 April 1977.

Dia terkenal karena perjalanan kerja yang panjang, baik sebagai pemain hebat maupun sebagai pelatih yang berpengalaman.

Perjalanan Bejo sebagai pemain dimulai pada tahun 1994 ketika dia berusia 17 ketika dia datang ke Persubaya.

Seiring dengan pertabaya muncul di Bejo dalam 138 pertandingan dan mencetak dua gol pada periode pertama 1994 hingga 2003.

Setelah itu, ia memperkuat PSP Pekanbaru di musim 2003-2004 sebelum kembali ke Peraya dan mengambil hingga 2008.

Bir juga memperkuat klub -klub lain seperti Mitra Kambar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, dan Perseba Bangkalan.

Bejoes juga percaya dalam membela tim nasional Indonesia karena muncul dalam 45 pertandingan dan dua gol dan dua gol hingga 2004.

Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika Anda berada pada dua gol yang dicetak ketika Indonesia di Filipina 13-1 di Filipina mengalahkan Piala Tiger 2002.

Setelah menggantung sepatunya, bejo pekerjaannya sebagai pelatih, yang memulai pelatihan pelatihan Peric Kedi pada tahun 2016.

Pengalaman kembali ke Perubaya untuk menjadi pelatih yang menarik pada tahun 2018. Pada tahun 2019, ia diyakini mengisi posisi pelatih sementara.

Karyanya berjalan dengan Serpong City FC di 3 liga di musim 2023-2024.

Yang terbaru, Bejo dinominasikan Deltras Sidoarjo untuk musim 2024-2025 tahun 2024-2025, berharap dapat meningkatkan kinerja Sidoarjo Proudlup.

Selama karyanya bejo, jumlah kinerja telah diinjak -injak. Bersama dengan Popebaya, ia memenangkan kompetisi Indonesia pertama di musim 1996-1997 dan 2004, serta turnamen Indonesia pada tahun 2006.

Di tingkat internasional LEDD Indonesia memenangkan Sea Games untuk memenangkan Medali Perak, Medali Olahraga Laut, dan Buku Kemerdekaan Indonesia pada tahun 2000.

Dengan kekayaan pengalaman dan kinerja, menempatkan tokoh -tokoh penting di sepak bola Indonesia. Komitmen dan posisinya menjadikannya panutan bagi pemain muda dan dihormati pada usia itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *