Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Ini komitmen Jakarta Barat untuk kurangi sampah ke TPST Bantar Gebang

JAKARTA (Antara) – Pemerintah Dżakarta Barat (Pemerintah Barat) berjanji untuk mengurangi jumlah pasokan limbah ke tempat pengelolaan limbah terintegrasi (TPST), Bekasi City, Jawa Barat.

Kepala Badan Lingkungan Barat Jakarta (Kasudin LH), Achmad Hariadi di Jakarta, mengatakan pada hari Selasa bahwa produksi limbah di wilayah tersebut dapat mencapai 1500 ton setiap hari.

“Sampai sekarang, 72 persen limbah dikirim ke Bantargangang, termasuk limbah organik dan hanya 28 persen yang dikelola. Nah, itu akan terbalik. Ini adalah komitmen yang kita inginkan, “katanya.

Jadi dia melanjutkan, jumlah limbah yang dibawa ke TPST Bantarigangang menjadi lebih kecil karena dikelola secara luas di sumber pertama.

“Salah satu cara adalah pemrosesan residu limbah ekologis,” katanya.

Selain itu, asosiasi hotel, hotel dan restoran, pengusaha gastronomi, diikuti oleh Black Soldier Fly (BSF) atau Mucha Black Army, Magot Association, dan kemudian Asosiasi Kontraktor Sampah dan sebagainya.

“Mereka harus menjaga dan terlibat. Jadi tidak hanya komitmen, tetapi juga mengambil bagian dalam implementasi, “katanya.

Menurutnya, dengan bekerja dengan kemitraan, limbah dapur, seperti residu makanan, dapat dikelola dengan bantuan Magot, maka cabang atau daun dapat dikelola dalam bahan bakar karbon konstan (Biowar) atau menjadi pupuk kompos.

“Jadi kita menggunakan segalanya, tidak ada yang dibuang. Jadi kami mengundang semua halaman, terutama pengusaha dari Jakarta barat, untuk mengambil bagian dalam pembangunan kemitraan dengan aktivis sampah, “katanya.

Faktanya, Sudin LH menambahkan, tergantung pada arah Kementerian Lingkungan Hidup, bermaksud untuk menerapkan sanksi untuk perusahaan (produsen limbah ekologis) yang menolak kerja sama dengan pengolahan limbah.

“Jadi ketika Bank Sampah atau seorang aktivis sihir ingin membangun kemitraan dengan entitas bisnis, ia tidak boleh ditolak. Bahkan, itu akan menjadi teguran dari kantor LH ke entitas bisnis, “kata Achmad.

Menurut data dari Sistem Pengelolaan Limbah Nasional (SIPSN), jumlah tempat pembuangan sampah pada tahun 2023 mencapai 38,4 juta ton per tahun. Dari jumlah ini, limbah domestik hanya mencapai 61,62 persen, sisanya 38,38 persen tidak dikelola dengan baik.

Sementara itu, data yang dikumpulkan oleh Antary mengatakan bahwa jumlah limbah dari Jakarta mencapai 7500 ton sehari.

Limbah yang diproduksi di Jakarta berasal dari berbagai sumber, yaitu: area perumahan, merupakan 60 % dari total limbah, dan sisanya 29 persen dari dunia bisnis dan industri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *