JAKARTA (Antara) – Organisasi Rekit Super (BPK) dan Badan Penelitian Negara (SAO) LAO PDR menandatangani Program Kerjasama Bilaters 2025-2026.
Kolaborasi dibuat ketika Sao Lao PDR membayar perjalanan BPK yang lebih tinggi untuk memperkuat hubungan rasial dan berbagai keuangan pemerintah.
“(Kami) menandatangani proses periode waktu 2025-2026, yang termasuk pertukaran teknologi, pelatihan dan seminar bersama,” kata Presiden Jakarta BPK Uma Yatun, Kamis.
Pekerja telepon di antara dua lembaga, presiden BPK memperkenalkan hubungan baik antara dua pusat dari tanda sinyal memorandum (MOU) pada 2015.
Dia juga senang mendukung Sao Lao untuk menemukan intelijen BPK sebagai anggota Dewan Dewan Auditor PBB (PBB) Time 2026-2032.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Sao Lao dengan penunjukan BPK sebagai anggota Dewan Auditor PBB. Dukungan ini menunjukkan semakin dekat dengan yang lebih dekat,” kata Isma.
Pengunjung tim dilakukan oleh Presiden Sao Lao Lao Pdr Vief Viethhavisone Paper yang ditemukan oleh Presiden BPK Buddi Promo, yang terkait dengan Sekretaris-Ekonomi dan Pelatihan. Penguji Suwarni Dyah Stanings.
Sao Lao Haits to BPK dipersenjatai dengan dua diskusi tiga penangkapan yang diadakan pada 4 dan 6 Desember 2024 di markas BPK, Jakarta dan perwakilan provinsi tersebut. Ketiga masalah ini termasuk Sai (SAI) peran anggaran pemerintah dan penyalahgunaan kualitas (APBN), manajemen kualitas dan manajemen kualitas oleh pemerintah.
“Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah maju untuk meningkatkan kerja sama antara BPK dan Sao Lao, dan mempromosikan pembangunan dua pusat dukungan publik dan informasi yang salah,” katanya.
Leave a Reply