Jakarta (Antra) -Komite Asuransi Jiwa Indonesia (AIII), pada akhir trimester ketiga Buddha, departemen asuransi jiwa mengambil 166,27 rp. Atau meningkat 2.1. Persentase perantara (madu).
Dalam pernyataannya, yang diterima pada hari Sabtu di Jakarta, ia mengatakan bahwa itu akan mengungkapkan tren positif dari 56 perusahaan asuransi di Indonesia di Indonesia.
“Peningkatannya adalah peningkatan, peningkatannya adalah pencapaian positif dari total pendapatan premium, yang meningkat 0,2 persen dengan nilai total RP132,27 triliun.”
Bud mengatakan pendapatan premi juga telah didorong untuk meningkat sebesar 5,7 persen menjadi 56,6 rp triliun.
Sementara itu, laba atas investasi yang diterima, September 2024 meningkatkan Rp 25,95 triliun.
“Dalam situasi ekonomi yang menantang dalam industri asuransi jiwa, ia mencatat pendapatan positif dari izin premi bahwa publik telah semakin tumbuh dan semakin menarik bagi publik, tanda itu tumbuh, kesadaran tentang pentingnya asuransi,” katanya.
Presiden distribusi dan dimasukkannya pasar AJI mengungkapkan bahwa dari Januari hingga September, pembayaran klaim asuransi jiwa dikurangi.
“Dalam semua klaim bersama yang dibayarkan dalam total klaim asuransi jiwa dan 1119,97 rp triliun, dua persen dibayar menjadi 16 persen menjadi 16,76 juta penerima manfaat.
Penurunan itu turun dari penurunan 158,11 rp triliun, meskipun banyak klaim lain telah meningkat, seperti penarikan parsial dan klaim yang mati.
“Klaim Parsial Incorporated menurun sebesar 19,4 persen dan 15,05 triliun rp. Tren ini menunjukkan bahwa pemegang polis bekerja mendukung,” kata Alin.
Klaim asuransi kesehatan juga memperpanjang 20,91 rp triliun, juga meningkat dengan peningkatan premi asuransi kesehatan, yang hanya 14,98 triliun rpc.
Dia mengatakan klaim kesehatan korban masih dipengaruhi oleh inflasi biaya kesehatan yang lebih tinggi.
Peningkatan pertumbuhan pada tahun 2024 juga terjadi pada tahun 2023. Klaim asuransi kesehatan adalah 20,91 triliun rp, sedangkan pendapatan premium hanya mencapai 14,98 persen.
Leave a Reply