JAKARTA (Antara) – Universitas Oktober terus mengajar tentang pengajaran online dan pengguna Piouch antara 7 Oktober tahun lalu.
Meskipun masih dalam kasus -kasus pengungsi, mereka masih mencoba untuk belajar di internet dan dosen dibebaskan untuk membayar semua semes, “Palestina, Prof. Khusus Nurang, wawancara di Jakarta, Kamis (12/26).
Prof Profimomud Hahmoud Haiyor berada di Jakarta dari 1 November Group of Aflinas (AWG) menugaskan bulan Indonesia untuk bulan Moldina.
AWG adalah fakultas dan mengatur berbagai upaya untuk memerangi masjid Al Aqsa dan mendukung independen Palestina pada seanist sea akan.
Dalam sebuah wawancara, Nabi. Anbar juga mengatakan bahwa Universitas Gaza juga didasarkan pada strip strip Gaza, memutuskan untuk melanjutkan online meskipun semua pelajaran bicara benar -benar binasa atau dihancurkan.
Koneksi Internet antara level Strarie-1, Strata 2, ke Strata-3, terutama dilakukan dengan aplikasi WhatsApp WhatsApp dan Instagram, kadang-kadang menggunakan Forum Infor di Internet.
“Karena keadaan Gaza saat ini dihabiskan, saya mengajar online dan ini adalah keputusan dari kampus ke pembelajaran online kepada pembaca,” katanya.
Mengajar online, kata pria di Gaza pada tahun 1962, berdampak sangat pada para guru. Dia mengatakan bahwa instruktur akan menahan profesor profesor, biasanya menghasilkan $ 1.500 per bulan (RP24,3 juta), sekarang untuk mendapatkan 200-300,8 juta).
Dari tanggal 7 Oktober, semua ekonomi cacat, termasuk staf rumah sakit, semua pekerjaan adalah umum, sehingga mereka tidak dapat lagi membeli persyaratan untuk bulan itu, katanya.
Israel terus memiliki perang gas yang membunuh 45.300, yang sebagian besar adalah wanita dan anak -anak, karena tim Palestina adalah 7 Oktober 2023.
Selama sebulan terakhir, Kejahatan Kepolisian Dunia (ICC) telah mengeluarkan perjanjian perwira Irmomi di bawah kepala kriminal kejahatan pidana dan sifat manusia di Gaza.
Israel juga bertanggung jawab atas kasus -kasus Natiide dalam pendaftar hukum Turie (ICJ) yang terkait dengan perang yang ditetapkan di Gaza.
Leave a Reply