Jakarta (Antara) – Piąar Alfian/Muhammad Rian Ardiano Double Indonesia, HSBC BWF World Tour Super 1000 Utilita Arena Birmingham, Inggris, terus menyelesaikan persiapan pada 11-16 Maret.
Pasangan, yang berada di peringkat keempat di dunia, bertekad untuk dapat melindungi gelar sambil memenangkan topi di turnamen bulutangkis tertua.
“Semua gol akan menginginkan yang terbaik. Terutama tahun lalu mereka bisa dikuasai dan mudah -mudahan mereka akan memenangkan ketiga kalinya,” kata Rabu Jakarta PBS PBS Plaatnas Cipayung.
Dia bekerja dengan sempurna dalam dua edisi terakhir Fijar/Rian, dan selalu berhasil membawa gelar Inggris.
Pada tahun 2023, Fajar/Rian memenangkan mantan Muhammad Ahsana/Hendra Setiavan antara 21-17, 21-14.
Setahun kemudian, Fajar/Rian berhasil mempertahankan gelar setelah mengalahkan perwakilan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi dengan 21-16, 21-16 poin.
Namun demikian, Fajar/Rian menyadari bahwa kompetisi di sektor pria ganda menjadi semakin sulit dengan munculnya banyak pasangan baru dan muda tahun ini.
“Setelah Olimpiade Paris 2024, banyak pasangan baru di usia dua puluhan mulai tumbuh dari Cina dan Malaysia. Tentu saja, itu tidak akan mudah, karena kita tidak muda lagi – kata Siug.
Setidaknya ada empat turnamen selama tur konser Eropa, jadi seluruh Inggris, Jerman Terbuka, Masters Orleans dan Swiss terbuka. Namun, sisa turnamen adalah super 300, kecuali untuk seluruh Inggris.
Fajar/Rian menjelaskan penggugat, dengan mempertimbangkan program solid dalam kalender BWF, di mana tur Eropa hanyalah bagian dari strategi PBI.
Berdasarkan aturan BWF dalam 15 pemain teratas dunia untuk pemain tunggal, dan untuk pasangan, Anda harus mengikuti setidaknya 12 turnamen dalam empat turnamen super 1000, enam turnamen super 750 dan dua turnamen yang terdiri dari dua turnamen yang terdiri dari sembilan super 500.
“PBSI menyelenggarakan program dari Januari hingga akhir tahun dan sangat ramai. Piala Sudirman dan Kejuaraan Asia tidak memperhitungkan sekitar 12 turnamen, sehingga Anda dapat mencapai total 15 atau 16 turnamen.”
Kali ini, tanpa bergabung dengan turnamen Super 300 di Eropa, Fajar/Rian masih membuka kemungkinan tampil dalam kategori turnamen jika perlu untuk menambahkan poin peringkat atau untuk lolos ke final World Road.
“Di tengah -tengah perjalanan, jika kita membutuhkan poin tambahan untuk peringkat atau kecukupan final rute dunia, tentu saja kita bisa pergi ke turnamen Super 300 atau Super 500.” Katanya.
Leave a Reply