Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Bank Emas Indonesia dan dampaknya terhadap ekonomi domestik

IACARTA (Antara) – Di dunia yang semakin kompleks dan terhubung, ketahanan ekonomi adalah kunci untuk memasuki tantangan global.

Salah satu instrumen yang diketahui mempertahankan stabilitas ekonomi adalah pengelolaan cadangan emas. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan cadangan emas penting, yaitu sekitar 78,5 ton pada akhir 2023 (SMMB Bank Indonesia), memiliki potensi untuk membentuk bank emas Indonesia sebagai langkah strategis untuk membangun ketahanan ekonomi yang berkelanjutan.

Presiden Pabowo sendiri telah mengumumkan rencana untuk membentuk bank emas Indonesia, yang akan dibuka pada tanggal 26 Februari 2025 dan rencana untuk membentuk bank emas Indonesia tentu saja merupakan inisiatif yang menarik dan mungkin potensial untuk membuat ketahanan ekonomi negara memperbesar.

Dalam konteks ekonomi yang berkelanjutan, bank emas dapat menjadi instrumen untuk mengelola dan menstabilkan cadangan emas negara dan memperkuat sektor keuangan.

Banyak hasil penelitian juga menunjukkan hubungan positif antara cadangan emas besar dan stabilitas ekonomi. Karena Indonesia memiliki cadangan emas yang relatif besar, bank emas Indonesia dapat menjadi penyangga ketika pasar dunia mengalami ketidakstabilan, seperti dalam krisis keuangan 2008 atau ketika ketegangan geopolitik meningkat.

Emas telah lama dikenal sebagai aktif yang dapat melindungi nilai inflasi dan ketidakstabilan mata uang. Pembentukan bank emas Indonesia memiliki potensi untuk memperkuat cadangan perubahan Indonesia dengan meningkatkan cadangan emas negara tersebut.

Ini akan meningkatkan kredibilitas ekonomi Indonesia di mata investasi global dan akan memperkuat nilai tukar rupee.

Dampak berikut dari pembentukan bank emas Indonesia adalah untuk menawarkan diversifikasi sumber pendapatan negara. Selain sektor pajak, sumber daya alam dan perdagangan, cadangan emas yang dikelola dengan baik dapat menghasilkan pendapatan tambahan melalui perdagangan internasional atau investasi emas yang dikelola.

Negara -negara seperti Swiss dan Singapura telah mengembangkan cadangan emas yang dikelola dengan baik, yang tidak hanya digunakan untuk stabilitas ekonomi domestik, tetapi juga sebagai instrumen investasi global.

Pembentukan bank emas Indonesia juga dapat merangsang sektor perbankan domestik dan menarik investor untuk berpartisipasi dalam pasar emas. Bank Emas Indonesia dapat mengeluarkan instrumen keuangan berbasis emas, seperti sertifikat emas atau bonus berbasis emas, yang diakses oleh investasi publik dan kelembagaan.

Di negara -negara seperti India, yang memiliki budaya investasi emas yang sangat kuat, sektor perbankan telah mengembangkan instrumen investasi emas yang mampu menarik perhatian jutaan investor swasta.

Pembentukan bank emas Indonesia juga berdampak pada peningkatan ketahanan ekonomi domestik. Indonesia dapat lebih mandiri dalam hal cadangan devisa dan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing. Emas dapat menjadi aktif yang lebih aman untuk melindungi nilai tukar rupee dan meningkatkan ketahanan ekonomi domestik terhadap krisis global.

Pada tahun 2020, Indonesia mengalami defisit saldo USD2,7 miliar, yang membuat posisi pembayaran negara. Manajemen emas sebagai reservasi perubahan dapat mengurangi ketergantungan pada hutang asing dan meningkatkan stabilitas keuangan.

Belajar dari negara lain

Beberapa negara telah mengembangkan cadangan emas sebagai bagian dari kebijakan ekonomi mereka. Inilah pembelajaran apa yang dapat disesuaikan oleh Indonesia.

Swiss. Swiss dikenal sebagai kebijakan konservatif dalam manajemen emas sebagai reservasi perubahan. Negara ini memiliki cadangan emas yang cukup besar, yaitu 1.039 ton, dan pekerjaan emas sebagai alat pertanggungan dalam kebijakan moneternya. Meskipun Swiss tidak memiliki bank emas khusus, pengalaman Anda dalam pengelolaan cadangan emas dapat digunakan sebagai referensi untuk Indonesia.

India. India dengan 853 ton cadangan emas adalah salah satu pasar terbesar untuk World Gold dan telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk memfasilitasi investasi emas, seperti program “Skema Monetisasi Emas” untuk mengumpulkan emas domestik yang tidak terpakai dan membuatnya dalam investasi produktif. Indonesia dapat menyesuaikan kebijakan serupa untuk meningkatkan investasi dalam emas domestik.

Cina. Cina adalah salah satu negara terbesar di dunia di dunia, yaitu 2.264 ton. Negara ini menggunakan cadangan emasnya untuk memperkuat kekuatan negosiasi dalam ekonomi global, bahkan dalam perdagangan dan investasi. China juga mendorong orang untuk berinvestasi dalam emas melalui sistem hemat emas.

Hasil penelitian terhadap cadangan emas dan dampaknya pada ekonomi domestik menunjukkan bahwa negara -negara dengan cadangan emas yang cukup dapat mengalami krisis ekonomi dengan lebih baik.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kebijakan yang mendukung investasi emas domestik dapat meningkatkan ketahanan ekonomi dalam jangka panjang. Misalnya, penelitian “Peran cadangan emas dalam strategi bank sentral” (IMF, 2020), yang menunjukkan bahwa bank sentral dapat menggunakan cadangan emas untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan sebagai pelindung nilai dari nilai Krisis Keuangan.

Selain itu, penelitian ini menunjukkan “emas sebagai aset keuangan: ulasan” (Journal of Economics, 2019), bahwa emas, jika dikelola dengan benar, dapat menjadi instrumen investasi jangka panjang yang stabil.

Rekomendasi untuk Indonesia

Mempelajari bahwa Indonesia dapat diambil dari contoh -contoh negara yang sudah memiliki bank emas adalah bahwa Indonesia dapat menyesuaikan kebijakan untuk mengumpulkan lebih banyak emas domestik dan memfasilitasi masyarakat untuk berinvestasi melalui instrumen keuangan berbasis emas.

Pembentukan bank emas Indonesia tentu membutuhkan penyesuaian kebijakan sesuai dengan karakteristik ekonomi domestik. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diingat. Peraturan pendukung pertama. Pemerintah harus mengatur peraturan yang jelas untuk pengelolaan cadangan emas, serta menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi sektor perbankan dan masyarakat untuk berinvestasi dalam emas. Ini termasuk menciptakan mekanisme yang efisien dan transparan untuk membeli, menjual, dan menyimpan emas.

Kedua, pendidikan masyarakat. Orang -orang di Indonesia harus memahami manfaat investasi emas, termasuk manajemen emas dalam bentuk instrumen keuangan yang aman dan dapat diakses. Program Pendidikan Investasi Emas akan meningkatkan partisipasi publik untuk mendukung pembentukan bank emas Indonesia.

Ketiga, kerja sama dengan sektor swasta. Bank Emas Indonesia harus berkolaborasi dengan sektor swasta, terutama dengan perusahaan pertambangan emas domestik, untuk mengoptimalkan potensi emas Indonesia. Kerja sama ini dapat memperkuat kapasitas produksi dan mengembangkan ekosistem untuk pasar rumah.

Pembentukan bank emas Indonesia memiliki potensi untuk memiliki efek positif pada ekonomi domestik melalui cadangan emas yang lebih terstruktur dan penggunaannya sebagai instrumen investasi yang stabil dan peningkatan nilai emas yang stabil untuk memiliki pendapatan yang lebih alternatif yang ketergantungan pada ekspor dari alam sumber daya, yang rentan terhadap fluktuasi hadiah global.

Dengan negara -negara belajar yang telah berada di cadangan emas, Indonesia dapat menyesuaikan kebijakan yang tepat untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan untuk menarik investasi dalam emas domestik.

Namun, keberhasilan ini membutuhkan peraturan yang jelas, kerja sama dengan sektor swasta dan pendidikan masyarakat yang intensif.

*) Dr. M. Lucky Akbar, S. Sos, M.Sc adalah kepala kantor dan dokumen pemrosesan jambi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *