Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BI sebut dampak PPN 12 persen terhadap inflasi tidak terlalu besar

Jakarta (Antara) – Indonesia Bank (BI) menyatakan bahwa pajak pertambahan nilai 12 persen (PPN), yang tidak terlalu tinggi atau tidak relevan dengan inflasi, terpengaruh tahun depan.

Pada hari Rabu, Jakarta Jakarta, Wakil Budman Aida, yang menyerahkan ke konferensi pers dari Dewan BIRA (RDG).

“Perhitungan yang mengarah pada peningkatan inflasi sebesar 0,2 persen. Tetapi apakah itu begitu besar? Jawabannya, tidak. Karena hasil perhitungan kami dari proyeksi sedikit lebih dari 2,5 ditambah minus 1 persen dari inflasi 2025 kami.” .

Untuk mengetahui bagaimana 12 persen inflasi PPN selama inflasi, ia menjelaskan bahwa langkah pertama adalah menentukan terlebih dahulu subjek apa yang dikenakan pada PPN.

“Jadi ada semua elemen berkualitas tinggi. Bahan makanan berkualitas tinggi, layanan berkualitas tinggi, layanan medis berkualitas tinggi dan 3500-600 pelanggan rumah,” katanya.

Selain itu, ia melihat berat Indeks Harga Konsumen (IPC) menggunakan 2022. Polling Biaya Selatan (SBH).

Kemudian langkah berikut adalah perhitungan sebagai efek inflasi menggunakan asumsi berbasis BI berdasarkan rata -rata historisnya.

“Berapa banyak yang akan ditransfer melalui atau secara langsung menaikkan harga. Jika biaya meningkat, harganya segera meningkat. Saat ini mungkin kadang -kadang tidak menjadi pengusaha olahraga karena memiliki kelebihan dan lainnya. Berdasarkan sekitar 50 persen dari yang historis Ya, ini menambah 0,2 persen inflasi, ”kata Aida.

Dia juga mengingatkan bahwa ada faktor -faktor lain yang mempengaruhi, misalnya, apakah harga barang dalam barang dunia berkurang.

“Lalu, tentu saja, Bank Indonesia masih merupakan kebijakan moneter yang konsisten, mengirimkan ekspektasi inflasi untuk tetap 2,5 dan minus 1 persen. Yang paling penting juga pemerintah dan bank Indonesia, pusat dan daerah, sinergi sehingga kita sehingga kita bekerja sehingga kita sehingga kita sinergi sehingga kita sehingga kita sehingga kita, sehingga kita sinergi sehingga kita sehingga kita, sehingga kita. Dapat mendukung harga makanan yang gelisah, ”katanya lagi.

AIRA menambahkan bahwa 12 persen dari masuknya PPN yang bertugas juga tidak memiliki paparan berlebihan terhadap produk domestik bruto (PDB), yang membentuk sekitar 0,02 persen. Hingga 0,03 persen.

“Tapi kita seharusnya tidak menghitungnya lagi. Pemerintah juga melakukan berbagai insentif lain, seperti kemarin, sekitar 2025. Paket insentif ekonomi. Dan lainnya. Dan inilah yang kita lihat setidaknya setelah konsekuensinya, dampak PDB” – Kata Aida.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *