JAKARTA (Serangan) – Wakil Menteri Industri Faisol Riza mengatakan bahwa penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) akan secara langsung meningkatkan daya saing industri prioritas.
Vamanparin Fassola dari Jakarta mengatakan bahwa dalam industri prioritas yang melibatkan industri berbasis sumber daya alam seperti biologis dan penambangan hilir, serta industri dasar, yaitu kimia dasar dan logam.
Selain itu, industri teknis menengah dan tinggi adalah pengiriman, otomotif, kimia hilir, farmasi, kedirgantaraan, elektronik dan digital serta pekerja terampil -makanan dan minuman, produk kain dan kain dan alas kaki.
“Saya berharap percepatan implementasi standar standardisasi industri prioritas dapat meningkatkan daya saing industri kami, yang selanjutnya akan mempercepat daya saing negara kita di dunia yang berada di peringkat ke -27 tahun ini,” katanya?
Oleh karena itu, ia meminta untuk meningkatkan standar standardisasi dalam industri prioritas, partainya memberikan panduan dan pengawasan implementasi SNI.
Menurutnya, Kementerian Industri telah bekerja sama dengan National Standardy Agency (BSN) untuk konstruksi, implementasi dan pengawasan aplikasi SNI di berbagai bidang kerja yang rusak industri.
“Secara keseluruhan, Kementerian Industri berfungsi sebagai pendorong utama standar standardisasi di pasar internasional, produk pendukung produk, efisiensi industri yang rusak dan daya saing Indonesia.”
Penggunaan standardisasi kerja industri yang rusak juga sedang berlangsung untuk menjamin kepastian dan kualitas konsumen yang diproduksi oleh industri.
Sebagai implementasi 45/20222222222222222222222222222, Kementerian Industri telah mengeluarkan SNI. Pam 33 Paramipirin telah merilis implementasi 3 Permiparin, 2 Permipin dalam proses desain, yang akan segera identik dan dibahas dengan para pemangku kepentingan dari delapan karyawan dalam diskusi. Sebanyak 130 industri SNI diperlukan pada tahun 2024.
Dia berkata, “Saya mengundang untuk meningkatkan pengembangan standar dengan memperkuat kerja sama antara pemerintah, aktor bisnis, lembaga penelitian, pendidikan, masyarakat dan pemangku kepentingan terkait,” katanya.
Leave a Reply