JAKARTA (Antara) – Penasihat khusus untuk Presiden Bambang Broadzonegoro mengharapkan untuk mengelola agen investasi Anagat Nusantara (BPI dan Antara) untuk mencoba membuat investasi yang lebih agresif untuk memahami berbagai program pembangunan.
Bambang Bododagoro mengatakan di Jakarta pada hari Selasa: “Hal -hal yang lebih penting, dan ini diharapkan untuk melakukan investasi yang lebih agresif dalam proyek -proyek Indonesia untuk diharapkan (menggunakan pinjaman dari investor).”
Dia mengatakan bahwa banyak investor asing tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, tetapi tidak ingin membangun kerja sama dengan pemerintah karena mereka lebih suka kerja sama dengan bisnis (B2B) dengan sektor swasta.
Salah satunya, ketika ia mengunjungi Australia selama Organisasi Perencanaan Nasional (Bopenas) selama periode 20-201-26 untuk memeriksa kerja sama dengan Australia untuk pembiayaan jalan tol Indonesia.
Bambang mengklaim bahwa dana pensiun yang dikumpulkan di Australia adalah salah satu industri infrastruktur terbesar dan terbesar di dunia, salah satunya di Meksiko.
“Saya segera berkata,“ Jika Anda bertemu pintu kami? “
Mengingat pengalaman ini, lebih optimis bahwa ia adalah salah satu mitra dalam investasi asing Indonesia dalam organisasi investasi/Indonesia dari Kantor Investasi (INA).
“INA telah bekerja dengan Dana Pensiun Kanada (Institution) (Investasi) dari Dana Pensiun Belanda untuk memasuki beberapa jalan tol. Ini adalah kesempatan untuk berpikir, ”tambah Bambang.
Menteri Inisiatif Negara (BMM) Eric Thohir mengatakan pada hari Selasa bahwa pembentukan agen untuk pengelolaan investasi kekuasaan, Anagata Nusantara (BPI dan OH), disetujui dalam amandemen BUMN ketiga.
Dia mengatakan bahwa baik BPI dan jantung akan efisien efisien dan mengoptimalkan manajemen dividen untuk membantu pemerintah memenuhi tugas mereka.
Sekitar 9.480 triliun rp, termasuk BPI dan Antara dan tujuh obligasi yang bertanggung jawab atas yang lain, mengubahnya menjadi dana terbesar keempat dari aset berdaulat di dunia (SWF).
Leave a Reply