Jakarta (Antara) – Ratusan pengemudi truk yang merupakan anggota keluarga Feelindo di Jalan ios Sountryso, Yos Utara, Jackararak pada hari Selasa
Mereka tidak membuat oriterasi di depan Menara Menara Peinindo, tetapi mereka mengisi ya jalan Sudarso.
Mereka juga mencegah koridor kendaraan dari arah privasi anak perempuan ke Kelapa Greating.
Mereka mencegah trek di depan menara dan membuat surat dari tuntutan mereka.
Selain itu, mereka juga melempar minuman kecil di daerah Menara Pelindo sehingga akses praktis tidak dapat diteruskan ke jalan Yes Sudarso dengan kendaraan besar.
Sementara senyawa kecil diarahkan dengan cara kecil di belakang menara Pinindo. Tetapi kendaraan yang luar biasa harus berkurang saat mereka memenuhi jalan.
Sebelumnya, pada Selasa pagi, mereka juga mempertimbangkan demonstrasi terhadap Klybaru Raya yang baru, Cilizing, Utara, Jakarta Utara.
Ada sejumlah tuntutan yang diharapkan oleh pengemudi truk Pelindo.
Pertama, penghapusan gerbang masuk (gatekan) di NPCT 1, yang sangat dekat dengan jalan raya dan sering menyebabkan kemacetan.
“Satu -satunya outlet yang adalah” gerbang “adalah dua, hanya di NPCT.
Selain itu, pintu masuk melewati NPCT 1 kecil dan sering rusak sehingga wadah yang ingin memasukkan tumpukan ke jalan raya tidak jarang.
Permintaan kedua, pengemudi truk meminta pelabuhan ke pelabuhan secara gratis.
“Kedua, kami menolak untuk membayar pintu masuk pelabuhan, yang pada awalnya. Ini untuk 17.000 rupee dan rencananya akan meningkat pada bulan April oleh 20.000 rupee,” katanya.
Nurumbo mengatakan bahwa pintu masuk pelabuhan pelabuhan mulai dilaksanakan sejak 1 Februari 2025 dan putusan pengemudi truk.
“Jika kita menggambarnya dalam sebulan dan 20 hari, uang yang kita habiskan hanya 400 ribu rupee,” katanya.
Permintaan ketiga adalah proses pemuatan dan pelepasan lama sehingga sopir truk menunggu puluhan jam.
“Ketiga, unduhan dan pembongkaran lama. Jenis port internasional, kami sering menguji unduhan dan pembongkaran selama lusinan jam,” katanya.
Di tengah proses pemuatan dan pelepasan yang lambat, fasilitas pelabuhan adalah pengemudi truk yang kurang mendukung.
“Ini adalah kasus di MCC atau toilet hampir tidak stabil. Kami sedang menunggu puluhan jam. Tidak ada fasilitas merpati, tidak ada pemboman,” katanya.
Leave a Reply