JAKARTA (Antara) – Badan Korupsi (KPK) Penelitian Akbipi Rosa Barbo Becky bertanya, Augustian Dio Fridelina, Inter -Time (PAV) Masiku Masiku Masiku Masiku Masiku Masiku Masiku Masiku Masiku Bótum Hasto.
“Akhirnya, Bang berbicara dengan saya, berapa banyak kompensasi untuk Ny. Diao. Berapa banyak dari Hasto? ”
AKPP Pink memintanya untuk memberitahunya untuk mengalami depresi ketika dia bertanya kepada Gepitno (peneliti KPK) sebelumnya.
Ditanya tentang tuan rumah, Augustian mengatakan dia belum pernah bertemu dengan sekretaris Partai Demokrat Indonesia.
“Aku belum pernah bertemu sampai saat ini. Sebaliknya, aku ingin bertemu. Aku berkata,” katanya.
Dengan menjawab ini, Akbipi Pink bertanya mengapa seorang pria Agustus ingin bertemu tuan rumah. Dia dikatakan ingin membahas banyak hal.
“Saya ingin bertanya, benar atau tidak. Masalahnya keluar karena konsekuensi dari masalah ini adalah hari ini,” katanya.
Pada hari Jumat, komite pengacara memberi delapan saksi dan ahli kasus di muka di Pengadilan Distrik Selatan.
Augustia mengatakan 2 miliar RP dianugerahi oleh seorang pria yang tidak dikenal sebelum KPK diselidiki ketika ia menentukan Hosto Christiando, Sekretaris PTI -General.
Augustinee menolak tawaran itu dan menekankan bahwa ia telah memberikan informasi jujur dalam tes tes (BAP) di akhir penyuapan yang lebih banyak.
Augustian Dio Fredelena (TIO) mengambil Pengadilan Distrik Selatan di depan spesialis tuan rumah.
Wahu Chettiavan diketahui dipercaya untuk Sheriff KPU atas suap mantan anggota Bawasla.
Untuk tindakannya, Augustine dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan denda Rp150 juta. Dia sekarang bebas dari penjara.
Pada 24 Desember 2024, peneliti KPK menunjuk dua tersangka baru dalam serangkaian Harun Maska, yaitu. Sekretaris Jenderal Hosto Christiano (HK) dan pengacara Tony Tri Istikoma (DTI).
Leave a Reply