Jakarta (Anta) – RT 009/002 Papalo Tanjung Priok Village, Jakarta Utara Dimas dan Carrrand terlibat dalam perjuangan dan ditikam oleh senjata tajam yang terbunuh pada hari Rabu (1/22).
“Untuk motivasi, tentu saja, polisi Tanjung masih menyelidikinya dan menyerahkannya ke Departemen Kepolisian Jakarta Utara di Jak, Jak, Jak Village.
Dia mengatakan tentang insiden ruang asrama, dan mereka berdua terlibat dalam perjuangan.
“Untuk pertama kalinya, dia ditikam yang masih mempelajari polisi,” katanya.
Dia mengatakan bahwa setelah menikam ruangan, keduanya membantu dan mendengarkan papan rumah asrama di kamar sebelah.
Menurutnya, rumah kos di sebelah ruangan mendengarkan tangisan itu, lalu pergi ke kamar dan melihat bahwa keduanya ditutupi dengan darah. Kemudian mereka memasuki ruangan, mereka tidak ingin keluar.
“Kemudian dua hingga dua detik datang dari lantai dua, ketika mereka menangis untuk membantu penduduk,” katanya.
Dia mengatakan kedua pria yang terlibat dalam perjuangan itu berbaring di tangga di bawah. Warga yang tiba dan melihat insiden itu berhubungan dengan RW.
“Ngomong -ngomong, tadi malam, Tuan RV dan saya berbicara dengan kantor RW. Akhirnya, Tn. RV mengendarai lokasi, dan segera ponsel saya pindah.
Dia mengatakan dia bertanya kepada orang -orang yang masih menyadari alasannya.
“Kenapa, mengapa? Aku bertanya salah satu dari mereka yang masih dia kenal. Masalah sepeda motor sepertinya.
Menurutnya, kedua anak muda itu adalah mitra dan teman -teman yang menaiki yang juga saling mengenali.
“Dia masih hidup disebut Dims, yang lain adalah Syahul. Bekerja dengan Shopee Dunex. Jika dia biasanya menjual stok,” katanya.
Leave a Reply