SUMURADANDAG, Jawa Barat (Antara) – Menteri Energi dan Pertambangan (ESDM) oleh Balil Ladadala mengatakan bahwa ia ingin memprioritaskan semua peluang gas di negara ini – memprioritaskan kebutuhan domestik, terutama untuk kekuatan dan bahan baku, terutama di bawah.
“Dalam rencana masa depan kami, semua peluang bensin Indonesia -kami akan memberikan kebutuhan rumah, terutama untuk kekuatan dan bahan baku,” kata Senin.
Di setiap wilayah, proyek timnya terkait dengan kebutuhan akan gas nasional berlanjut dan jumlahnya mencapai 2.659 unit termal Inggris pada tahun 2034 (BBTUD).
Energi bersih gas nasional dari tahun 2025 hingga 2030 membutuhkan 1.471 BBTUD.
Juga, ia telah mengkonfirmasi bahwa kebijakan prioritas gas untuk negara lain kurang populer untuk kebutuhan domestik dan aliran. Namun, menurut Presiden Praboo yang diinginkan, itu dilakukan untuk mewujudkan kekuatan pemeriksaan diri.
“Saya yakin negara -negara lain akan agak seperti ini, karena sekarang orientasi kita harus memenuhi kebutuhan internal,” katanya.
Partainya tidak akan mengekspor gas ke luar negeri untuk memenuhi permintaan domestik.
“Tentang proposal presiden, kami tidak diizinkan untuk diekspor,” tetapi jika permintaan domestik sudah cukup, kami akan mengekspor. “
Sebelumnya, unit kerja khusus telah membuat catatan produksi gas nasional terbaru, yang telah mencapai 7399 juta kaki kubik per hari (jutaan kaki kubik/ mmscfd per hari). September 2024.
Hoodie de Suryanipuro, kepala program SKK Migas dan departemen komunikasi, mengatakan bahwa keberhasilan tidak terpisah dari kinerja Cair Natural Gas (LNG) dengan rata -rata LNG 2,5 miliar kaki kubik setiap hari dari tiga kilang.
Leave a Reply