Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Tersangka korupsi di Disbud pinjam perusahaan untuk kegiatan fiktif

Antara-tersangka Kantor Budaya Korupsi meminjam nama-nama berbagai perusahaan untuk kegiatan palsu dan menyelesaikan Wacana (SPJ) menggunakan perangko palsu.

Patrice Yosrian Jaya mengatakan kepada konferensi pers pada hari Kamis bahwa “semuanya bertanggung jawab atas penggunaan anggaran atau SPJ menggunakan perangko palsu.”

Patrice mengatakan nama pemberi pinjaman akan menerima 2,5 % bonus uang.

Faktanya, ia mengatakan bahwa tim perencanaan aktivitas perusahaan (penyelenggara pemuda) tidak dicatat sehingga aktivitas SPJ itu palsu.

“Kegiatan boikot pemerintah seolah -olah mereka seolah -olah mereka seolah -olah mereka bekerja dengan penjual,” katanya, “katanya,” katanya.

Ada banyak perbedaan dalam implementasi, beberapa di antaranya sebagian diimplementasikan dan beberapa lainnya setia.

Selain itu, perangko palsu yang digunakan diketahui telah berhasil dihancurkan untuk menghapus bukti sebelum mencari.

Oleh karena itu, partainya masih menghitung kerugian nasional dengan tujuan aktivitas potensial 2023-2024.

Pada saat penelitian, bukti yang dikumpulkan, yang merupakan akun verifikasi, bukti elektronik dan dokumen, dikumpulkan.

“Kami memiliki presentasi dengan auditor, dan saya sepakat bahwa ada kemungkinan kerugian suatu negara dan akunnya sendiri untuk penyelidikan masih dilaksanakan,” katanya.

Kantor Kejaksaan di Jakarta telah menunjuk tiga kasus yang dicurigai korupsi 150 miliar rupee di berbagai provinsi yang tidak suka.

IHW diduga bertanggung jawab atas kantor budaya DKI, dan persetujuan MFM yang dicurigai digunakan di bidang penggunaan adalah kantor budaya regional DKI Jakarta.

Tersangka MFM dan tersangka GAR menggunakan studio palsu untuk setuju menghabiskan uang untuk pertunjukan seni dan budaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *