JAKARTA (Antara) – Direktur Kepala Pam Jaya Arif Nasrudin mengatakan bahwa air yang didistribusikan yang didistribusikan kepada pelanggan saat ini layak diminum, terutama proyek terbaru karena menerima peraturan yang berlaku.
“Saat ini, proyek -proyek yang dilakukan untuk minum air karena kami menggunakan tabung dalam tingkat makanan,” katanya di Jakarta pada hari Selasa.
Menurutnya, perusahaan regional telah memproduksi air minum tidak lagi hanya air bersih untuk pelanggannya, dan ini telah mencapai level yang ditentukan oleh pemerintah.
Dia menjelaskan bahwa, pada waktu itu, perusahaan membagikan air minum ke 69 % dari populasi di daerah pribadi Jakarta, dan mengharapkan semua penduduk pada tahun 2030 untuk menerima akses ke air BAM Jaya.
Dia mengatakan: “Total pelanggan kami memiliki 69 % penduduk Jakarta dan, pada tahun 2024, menambahkan bahwa pelanggan baru mencapai 62.633 saluran.”
Khususnya dalam pemasangan Pam Jaya Pam Jaya Management Management (IPA), ARIF mengatakan, ia mulai mendistribusikan air di sebelah timur Jakarta dan Utara dengan kapasitas 520 liter per detik (LPS).
Selain itu, kata Asrar, mulai Rabu (18/12), Jatiluhur 1 dapat mulai berjalan atau “tanggal operasi komersial” (COD) dari 520 lps.
Dengan pembangunan surat acak, yaitu 20 juta liter, dan sebuah tangki di Pondok Kopi dengan kapasitas 5 juta liter, diyakini bahwa air bersih siap untuk segera diminum.
“Kami membangun tank dengan kapasitas 20 juta liter dan 5 juta liter untuk memperkuatnya di utara dan timur Jakarta,” katanya.
Surat acak Jatiluhur adalah langkah penting dalam mengatasi tanah atau pendaratan tanah di Jakarta.
Leave a Reply