Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Uni Afrika minta setop permusuhan di Kongo dan bahas gencatan senjata

NAIROBI, Kenya (Antara) – Uni Afrika pada Selasa malam (28/1) menuntut berakhirnya permusuhan di Republik Demokratik Kongo dan menyatakan keprihatinan besar tentang peningkatan konflik dan pengaruhnya terhadap kemanusiaan.

Percakapan diadakan di Menteri ke -125 untuk Majelis Darurat di Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika, yang diadakan untuk membahas situasi di Kongo.

Dalam komunikasi yang diterbitkan setelah pertemuan, dewan menyatakan bahwa partainya “meminta senjata langsung dan tanpa syarat dari semua kelompok bersenjata” dan “meminta penarikan semua pasukan asing dari Republik Demokratik Kongo”.

Uni Afrika menekankan pentingnya semua pihak untuk kepatuhan dengan perjanjian damai yang ada dan terlibat dalam dialog untuk menyelesaikan krisis.

Dewan juga menekankan perlunya perlindungan bagi warga sipil dan memberikan akses kepada kemanusiaan bagi orang -orang yang terkena dampak.

Selain itu, Uni Afrika meminta komunitas internasional untuk mendukung upaya stabilisasi regional dan untuk mengelola akar masalah konflik.

Dewan memperingatkan bahwa pelanggaran perbatasan dapat lebih mengganggu daerah tersebut dan merusak upaya perdamaian.

Uni Afrika juga mengkonfirmasi komitmennya terhadap bidang Republik Demokratik Kongo di Republik Demokratik Kongo dan meminta negara -negara tetangga untuk menghormati perbatasan internasional.

Uni Afrika juga meminta semua orang yang terlibat untuk menahan dan memprioritaskan kesejahteraan orang.

Ketegangan ini meningkat setelah serangkaian negara Afrika telah menghukum serangan atas tugas diplomatik mereka di Kinshasa, ibukota Kongo.

Para demonstran ditujukan untuk sejumlah pesan, termasuk Kenya, Uganda dan Rwanda, dengan menuduh mereka sebagai Kigali Allied, yang dituduh mendukung pemberontak M23.

Setidaknya 25 orang terbunuh di Goma, seperti halnya sembilan orang di Rwanda. Ratusan lainnya menderita luka karena bentrokan.

Penduduk melaporkan bahwa pasukan pemberontak Kongo dan M23 sekarang memeriksa beberapa bagian dari 3 juta orang, termasuk kamp -kamp pengungsi penduduk.

Wilayah Timur di Kongo memiliki sumber daya besar seperti tabrakan, emas dan timah, yang sangat penting bagi industri global, termasuk elektronik.

Analis percaya bahwa pemberontak M23 berusaha mengendalikan sumber daya ini untuk membiayai bisnis mereka dan meningkatkan posisi negosiasi dalam negosiasi dengan pemerintah.

Sumber: Anadolu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *