Jakarta (Antara) – Pentingnya deteksi dini dan pencegahan tes genetik dapat mengurangi risiko kerusakan bawaan sebagai akibat dari gangguan kromosom yang merupakan salah satu penyebab utama kerusakan bawaan.
The Hindostan Times Rabu (1/29), spesialis potatif di Dr. Mumbai Exceptions Hindoga, yang meletus secara tidak normal disebabkan oleh perubahan jumlah atau struktur kromosom dapat menyebabkan aborsi, tandus atau cacat, termasuk sindrom Down, sindrom Edward dan sindrom pato.
“Tes genetik yang sebelumnya dikencangkannya untuk Angloid (PGT) adalah organ reproduksi terbaru yang memberi harapan kepada pasangan yang ingin mengurangi risiko ini,” katanya.
Hinduga mengatakan bahwa kromosom terjadi ketika satu atau lebih kromosom meningkat atau mengurangi (pengecualian numerik) atau ketika struktur kromosom berubah. Kesalahan ini dapat terjadi selama distribusi sel, baik dalam telur dan biji dan tahap awal janin.
Kromosom reguler termasuk 21 (sindrom Down), pohon 18 (Edward Syndrome) dan Trialsia 13 (Patau Syndrome), terkait dengan perkembangan dalam pengembangan, gangguan fisik dan peningkatan kematian bayi.
Selain itu, gangguan kromosom seks, seperti sindrom rotasi dan sindrom Clinefelter, dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan reproduksi.
“Meskipun beberapa kelemahan diwarisi, banyak yang sporadis dan kasus, terutama sebagai era orang tua,” kata Hindu.
Dia menjelaskan bahwa PGT adalah alat reproduksi perintis yang memeriksa janin untuk mendeteksi pengecualian kromosom sebelum transplantasi. PGT dilakukan sebagai bagian dari uji tes dalam tes (IVF), dengan memeriksa sejumlah sel embrio untuk memastikan jumlah kromosom yang tepat.
Hal ini memungkinkan kesuburan profesional untuk memilih embrio dengan profil kromosom normal, yang mengurangi risiko aborsi dan masalah kelahiran dengan mengidentifikasi embrio yang rusak.
“Keuntungan PGT lainnya adalah kemampuannya untuk meningkatkan tingkat keberhasilan IVF. Menggerakkan janin yang layak menghasilkan kemungkinan keberhasilan dan kelahiran kelahiran, dan mengurangi tekanan emosional dan ekonomi dari berbagai terapi IVF. Terkait dengan gangguan kromosom yang disebabkan oleh penurunan kualitas telur. , ”Jelasnya.
Bagi orang -orang dengan riwayat kelainan kromosom, PGT memberikan keamanan dengan menemukan janin yang tanpa kesalahan genetik. Ini memungkinkan pasangan untuk membuat keputusan yang tepat tentang pilihan reproduksi mereka, yang memberikan kepercayaan diri dan peningkatan kendali keluarga berencana mereka.
Dia menyimpulkan bahwa teknologi PGT memberikan peluang baru bagi pasangan yang ingin mengurangi risiko pengecualian kromosom dan masalah kelahiran. Dia juga menekankan pentingnya pendidikan, pencegahan dan intervensi awal dalam meminimalkan cacat lahir.
Leave a Reply