Jakarta (Antara) – Seorang peneliti dari Fakultas Ekonomi Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Dandy Rafitrandi, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia harus memperhatikan sektor -sektor yang memiliki kekuatan tender yang tinggi untuk Amerika Serikat (AS) Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Dia mengatakan bahwa dalam jangka pendek, pemerintah Indonesia harus menentukan sektor mana di negara ini yang memiliki tender tinggi untuk administrasi Donald Trump.
“Misalnya, sektor -sektor seperti ekonomi digital, mineral kritis dan kita harus siap untuk sektor atau barang spesifik apa yang dapat kita tawarkan,” kata Dandy pada konferensi pers berjudul “Peresmian Trump, dinamika baru persaingan antara AS dan Cina . ” dan tantangan untuk Indonesia ”pada hari Selasa di Jakarta.
Setelah pelantikan, Donald Trump dan timnya membuat dokumen berjudul “America First Trade Policy”, yang akan mengatur perdagangan AS.
Dalam dokumen tersebut, Dandy menjelaskan bahwa ada klausul (perintah) yang ingin didorong oleh pemerintah AS untuk menunjukkan negara -negara yang memiliki sektor -sektor spesifik yang memiliki keunggulan komparatif.
“Kami menganggap ini sebagai peluang, asalkan Amerika Serikat akan memiliki akses ke pasar ekspor untuk karyawan Amerika, petani, peternak dan penyedia layanan,” kata Dandy.
Setelah pelantikannya, Donald Trump segera mengumumkan sejumlah kebijakan penting yang akan memiliki dampak signifikan pada pengembangan situasi ekonomi di dunia, geopolitik dan pembentukan harga aset di pasar keuangan.
Kurang dari 24 jam setelah mengambil sumpah, Donald Trump mengeluarkan lebih dari 80 peraturan eksekutif, salah satunya adalah dokumen Amerika pertama mengenai kebijakan komersial, di mana penegakan implementasi layanan pengembalian eksternal (ER) untuk mengunduh tarif, tugas tugas dan tarif diperiksa. pendapatan terkait.
Leave a Reply