Jakarta (ANTARA) – Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation mengalokasikan dana sebesar 9 juta dolar Singapura atau lebih dari Rp 100 miliar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat rentan di Indonesia, termasuk perempuan, petani kecil, generasi muda, dan penyandang disabilitas. . 2025-2028.
Penyaluran ini merupakan pemenuhan komitmen DBS Group untuk menyalurkan S$1 miliar selama 10 tahun ke depan mulai tahun 2023.
“Periode ini bukan hanya merupakan sebuah langkah maju dalam kerja sama kita, namun merupakan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan dan dampak kreatif bagi generasi masa depan Indonesia,” kata Executive Chairman PT Bank DBS Indonesia dan Lim Chu Chong di Jakarta. pada hari Minggu.
Kemitraan strategis dengan The Asia Foundation, Dicoding dan National Humanist and Innovation Foundation ini bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi komunitas rentan di berbagai wilayah, seperti proyek SHE CAN, FEAST dan Coding Camp and Decoding.
Program SHE CAN (Accelerating Financial Inclusion for Marginalized Women) melalui Asia Foundation pada periode 2024-2027 dilaksanakan untuk meningkatkan pendidikan dan inklusi keuangan serta mengembangkan kepemimpinan dan kewirausahaan pada sekitar 80.000 perempuan pengungsi di Kalimantan Barat.
Proyek FEAST (Flores Empowerment for Agricultural Sustainability and Transformation) bersama Humanist and Social Innovation Foundation pada tahun 2025-2028 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani kecil dalam menerapkan sistem pertanian atau udara yang berkelanjutan dan cerdas.
Proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan petani dan keluarga mereka melalui kepemimpinan perempuan dalam diversifikasi pangan dan ketahanan pangan keluarga. Proyek FEAST memiliki sekitar 28.000 petani, 50 persen di antaranya adalah perempuan dan keluarga petani.
Sementara itu, program Coding Camp dan Decoding pada tahun 2024-2026 bertujuan untuk meningkatkan literasi digital melalui pelatihan coding dan soft skill gratis bagi 130.000 mahasiswa bisnis dan akademik, termasuk penyandang disabilitas dari berbagai wilayah Indonesia, melalui Internet dan membuka peluang karir.
“Dengan bekerja sama, kita dapat memimpin kemajuan, menginspirasi harapan, dan membangun masa depan yang bersatu, berketahanan, dan berkelanjutan,” kata Lim Chu Chong.
Leave a Reply