JAKARTA (Antara) – Polisi di Tangerang selatan (Tangsel) berhasil menangkap perampok di pompa bensin publik (SPBU) di Pondok Aren, Tangrang Selatan, Banten, yang terjadi pada hari Rabu (1.1.).
“Pada hari Kamis (1 September) kami menemukan pelaku atau Bintar yang mencurigakan di daerah itu ketika mereka kembali dari tempat kerja,” kata kepala polisi di Tangerang selatan Commissiwang pada hari Sabtu di Jakarta.
Victor menjelaskan bahwa di tangan tersangka ia berhasil mendapatkan sisa uang dari perampokan RP. 18 juta.
“Kami sedang menyelidiki tersangka, uang itu digunakan untuk penggunaan pribadi. Para penyerang memiliki pinjaman pinjaman online,” katanya.
Dalam aksi penjahat bekerja sendiri dan ketika mereka merampok penjahat, mereka menggunakan permainan sebagai senjata.
“Yang mencurigakan sendirian dan melarikan diri, lalu melempar perangkat yang mirip dengan Sungai Serpong di daerah Serpon,” kata Victor.
Tersangka sendiri, tambahnya, tampaknya bekerja di Shell Bintaro antara 2016 dan 2021 sebagai manajer utama, sehingga orang yang bersangkutan tidak tahu situasinya.
“Sebelum melakukan akta, tersangka melihat tempat dan kami tahu jadwal para pekerja yang bekerja pada saat kejadian,” kata Victor.
Polisi sebelumnya telah menyelidiki kasus perampokan kekerasan, yang terjadi di pompa bensin (SPBU) di Ptot Arena, Tangerang Selatan, Banten.
“Insiden itu terjadi pada hari Rabu (1.1.) Pada pukul 03:00, tepatnya di Shell Bintaro Gero Jalan Moh.
Ary Ary menjelaskan kronologi kejadian pada hari Rabu (1.1.) Pada pukul 03:00. Pada saat itu, pelaku menggunakan jaket motor online (Oujol) muncul di atas sepeda motor hitam tanpa nomor polisi dan langsung pergi ke kantor pompa bensin.
“Pada waktu itu, korban mengajukan pemberitahuan ketika dia mendengar suara pintu kantor.
Ketika para pelaku meminta kunci lemari besi, korban menghubungi saksi dan pendiri yang menolak untuk menyerahkan kunci itu.
“Ketika Ah memasuki kantor dan melihat bahwa AF mengirim senjata, para pelaku mengatakannya dan membuka ruangan tempat brankas itu berada,” kata Ary Ary.
Kemudian para pelaku mengatakan mereka mendapatkan sekitar RP. 60 juta. Kemudian nakal mengambil ponsel AF dan meletakkannya di depan brankas dan mengunci pintu aman dari luar.
Leave a Reply