JAKARTA (ANTARA) – Direktorat Jenderal Kementerian Perhubungan (Cayman Hub) telah tiba di Vanuatu bersama awak WN Rusia, di perairan Bintan, Kepulauan Rao, Bintan.
Direktur Penjaga Pantai (KPLP) Jenderal Perhubungan Jenderal John Kennedy dalam keterangannya di Jakarta mengatakan, penangkapan itu terjadi setelah petugas mendapat laporan adanya kapal asing.
June mengatakan, “PLPP Kelas II Tanjung Yubin segera menenggelamkan kapal patroli KN Sarutama 112 untuk penyelidikan. Kapal penangkap ikan korban banjir Vanuatu serta enam warga negara Rusia berhasil diselamatkan.”
Dia mengatakan, penangkapan tersebut dilakukan saat kapal tersebut berada di sekitar perairan Tanjung Birket tanpa instruksi yang jelas berdasarkan data Wheat Vessel Traffic Service (VTS).
Hal itu dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Pangkalan Laut dan Pesisir Kelas II Tanzang Yuban (PPLP).
Kapal asing Vanuatu, Fiant NYDH3, berhasil diselamatkan pada Selasa (31/12/2024), di perairan Tanjung Birket, Bintan, bersama enam awak kapal asal Rusia, katanya.
Saat ini kapal beserta seluruh awak kapal telah diamankan di Pabrik PPLP Tanjung Uban untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil survei awal, nakhoda kapal mengaku kapal mengalami kerusakan mesin saat kapal melintas. Namun, pihaknya belum bisa menunjukkan dokumen resmi kapal tersebut, termasuk perahu layar.
Kapten kapal mengaku melakukan perjalanan dari India, namun tujuan perjalanannya tidak jelas karena dokumen tidak dapat ditunjukkan, imbuh June.
Hingga saat ini, survei Fungsional Pelayanan (PPN) Direktorat Perhubungan Kementerian Perhubungan masih mendalami hal tersebut untuk mengetahui potensi kerugian negara berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kapal tersebut dapat dipastikan adanya tindakan . Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran.
Selain merugikan negara, kapal tersebut diduga akan melakukan aktivitas ilegal di kawasan Labh Tanjung Birket seperti membuang limbah dan mengangkut buangan B3 (bahan beracun dan berbahaya) tanpa izin.
Alhasil, lanjut June, kapal patroli KPLP bekerja keras terhadap pelaku kejahatan di kapal.
“Langkah ini menunjukkan tekad kami untuk menjaga keamanan perairan Indonesia dari aktivitas ilegal, khususnya di kawasan strategis seperti perairan Tanjung Berkit,” kata Jun.
Leave a Reply