Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Jakpus monitor harga telur, cabai, hingga bawang jelang Nataru

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Jakpus) terus memantau pergerakan harga berbagai bahan pangan di berbagai pasar tradisional dan modern, mulai dari telur, cabai hingga bawang bombay, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). .

“Jadi bahannya seperti telur, nasi, cabai, bawang. Kita harus terus memantaunya, bahan-bahan inilah yang berubah. Sisanya masih stabil,” kata Sub-Divisi Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (MCFS) Pemprov DKI. . .

Menurut Penty, berdasarkan hasil pemeriksaan di Pasar Senen Blok III dan Pepaya Citywalk Sudirman, Jakarta Pusat, harga produk tersebut masih dalam kategori terkendali.

Harga bahan pangan seperti telur naik dari Rp28.000 menjadi Rp30.000, beras dari Rp13.000 menjadi Rp14.000, dan bawang merah dari Rp50.000 menjadi Rp55.000.

Harga beberapa barang juga mengalami penurunan, seperti cabai rawit dari Rp55.000 menjadi Rp50.000, harga tomat dari Rp30.000 menjadi Rp25.000. Sementara itu, harga daging secara umum stabil di kisaran Rp130.000 dan jumlah pembeli belum bertambah.

“Harga umumnya stabil. Meski bisa dikatakan sangat bervariasi di kisaran Rp 1.000-5.000, namun jarang sekali yang bisa mencapai Rp 10.000,” kata Penty.

Penty menjelaskan, kenaikan harga pangan biasanya terjadi menjelang hari raya besar nasional atau keagamaan. Hal ini disebabkan permintaan semakin meningkat sedangkan pasokan cenderung terbatas, sehingga seiring meningkatnya permintaan maka harga pun akan naik.

Makanan yang penting terutama menjelang hari raya besar antara lain daging ayam, daging sapi, telur, cabai, bawang bombay, dan nasi.

Selain itu, saat musim hujan, beberapa makanan, seperti bawang, mulai membusuk. Namun, menurut Penty, pasokan cabai cukup baik karena panen lebih baik saat musim hujan.

“Ibarat bawang merah, rapuh, kalau musim hujan banyak busuk, artinya panennya lebih kecil, jadi kalau panennya rendah berarti pasokan ke DKI berkurang, harga naik,” jelas Penty.

Selain itu, Penty memastikan pihaknya akan rutin melakukan operasi pasar sebagai upaya pengecekan pasokan pangan dan harga pangan untuk memastikan pertumbuhan tidak naik terlalu tinggi. Selain itu, bersama Pemerintah Daerah (Pemprow) DKI Jakarta, sembako murah juga diperkuat dengan melakukan pengendalian harga menjelang Natal.

Pemkot Jakarta Pusat juga bekerja sama dengan tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni PD Pasar Jaya, Stasiun Tjipinang, dan Food Station untuk memastikan pasokan pangan di setiap libur nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *