Jakarta (Antara) – Seorang pria dengan awal (21) terbunuh karena eksploitasi banjir dari DKI Jakarta BPBD Banana Jakarta, Senin (9/12).
“Acara Kejahatan (TKP) di kanal barat dekat desa Micaburan Pethoburan Pethoburan, desa Petalumburan, agenda Kananga tengah (AKBP) (AKBP).
Ditentukan dalam laporannya di Jakarta Selasa, acara ini dimulai pukul 12.25 saksi dengan Sym, DT, korban biasa dan karyawan lain yang telah mencapai tujuan sektor manajemen banjir.
Selama waktu itu adalah cuaca, jadi mereka memasang “scarfing” (steger / sepatu bot) di setrika kita akan dibangun. “Setelah instalasi, Steger memberi saya ke DT dan menerbitkan bahwa saya tidak dapat memasukkan perangkat ini sampai berhenti atau menghentikan hujan,” katanya.
Ketika bukti segera melihat dan mendengar suara ledakan dan ledakan dari lapisan baja yang akan dipasang. Menurut bukti bukti yang berasal dari ledakan dengan spora yang terpasang pada kabel listrik.
“Ketika saya melihat ini, saya pergi ke wilayah waktu di mana saya melihatnya duduk di ‘scaf pad’ karena kejutan kilat,” katanya.
Beberapa hari kemudian saya melihat bel untuk naik ke tiang di pantai atau di dasar sungai. “Itu yang saya pikir korban AD disilangkan ke sungai,” kata Alyifi.
Selain itu, saksi Sym dan karyawan lain belajar tentang area korban. Ketika DT dibawa ke Rumah Sakit Pelni dan para saksi menghubungi Damkar, Basarnas dan BPBD.
“Ketika Domarnas, Basarnad dan BPBD, tiga menggambarkan waktu dan mengatakan bahwa korban ditemukan tewas pada pukul 3:00 sore di barat,” katanya.
Pejabat Damker Sungai Kanal Bamjar tidak jauh dari perangkat. “Lalu Black Cross datang dengan pengorbanan di RSCM,” katanya.
Kepala Pusat Data Jakarta BPBD (Kapusdatin) Mohamad Yohan telah mengkonfirmasi acara.
“Tentu saja, mereka benar -benar menempatkan sensor kontrol air. Mereka dijelaskan oleh perusahaan yang memasang peralatan.”
Yohan menambahkan, direncanakan untuk memasukkan sekitar 90 bpbd poin.
Leave a Reply