Surabaya (Antara) -Tim Presisi Jakarta Putra Bhayangkara berhasil merebut Bank Palembang Sumselbabel dengan skor 3-1 (25-27, 25-17, 25-19, 25-20) mengakhiri rentetan lagu di babak pertama PLN Mobile Proliga 2025 di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jumat malam.
Kemenangan ini menempatkan tim besutan Reidel Alfonso Gonzales Touriran itu di peringkat kedua klasemen dengan nilai 9 hasil tiga kali menang dan kalah.
Sedangkan Bank Palembang Sumselbabel berada di peringkat keempat dengan skor 3, hasil satu kali menang dan tiga kali kalah.
Posisi teratas atau juara putaran pertama jatuh ke tangan Jakarta Lavini Livin’ Transmedia yang tak terkalahkan dalam empat pertandingan. Dan peringkat ketiga ditempati oleh Samator Surabaya.
“Hari ini anak saya dari luar negeri sedang istirahat karena ada masalah pada pinggangnya, saya hanya ingin melihat performa batsmen timnas untuk persiapan menuju empat besar,” kata Toiran usai pertandingan.
Jika Bhayangkara Presisi Sabre Kazemi (Iran) diistirahatkan, Bank Sumselbabel di Palembang juga mengurangi pembentukan pemain lokal dan mengeluarkan Mihaljo Stankovic.
Apalagi dengan kekuatan pemain lokal seperti Fikri Mustofa, Sigit Ardian, Farid Daffa dan Wismoyojati sebagai Setter, Bank Sumsel secara mengejutkan mampu merebut set pembuka 27-25.
Bhayangkara Presisi mengubah dan meningkatkan penekanan pada variasi servis dan serangan. UKM-UKM Farhan Halim, Arjuna Mahendra, dan Agil Angga bergantian menghasilkan angka dan membawa timnya menang 25-17 di set kedua.
Tekanan dari Anak Presisi Bhayangkara terus berlanjut di set ketiga, namun Bank Sumsel kesulitan menemukan ritme permainan dan berkali-kali melakukan kesalahan. Bhayangkara kembali unggul 25-19.
Set keempat berlangsung sangat intens dan pemain kedua tim bergantian menunjukkan ketajamannya. Ketelitian Bhayangkara mampu meredam serangan Fikri Mustofa dan kawan-kawan dengan blok rapat.
Bhayangkara Presisi mengakhiri perlawanan Bank Sumsel dengan kemenangan 25-20 dan memperbesar peluang di empat besar.
“Awalnya setelah bermain baik di set pertama, permainan anak-anak menurun karena tekanan yang terus berlanjut, namun kenyataannya hingga saat ini tim belum menemukan jawabannya,” kata Pelatih Bank Sentral Palembang, Iwan Dedi Setiawan.
Pria yang kerap disapa Giso itu bermain dengan Stankovic sebagai pemain pengganti, karena performanya tak banyak membantu tim.
“Sekarang sampai babak kedua yang dipertahankan hanya satu pemain asing, ambisi kami masuk pertama di Final Four, mencari lebih banyak pemain luar negeri yang kondisinya bagus,” ujarnya.
Leave a Reply