Antara -Pelatih Satya Wacana Salatiga (SWS) Jerry Lolowang mengatakan yang membedakan timnya kalah dari Satra Muda Ptamina Jakarta (SM) di Jakarta Britina Arena (19/1), Minggu malam.
Ia mengatakan, dari pengalaman timnya dikalahkan oleh tim peraih cincin juara IBL terbanyak, ia bisa memetik banyak hikmah.
“Sebagai pelatih muda, saya juga belajar bagaimana beradaptasi dengan gaya pemain muda. Ini pengalaman kami hari ini,” Antara, Jakarta, mengutip kata Jerry dari laman IBL, Senin.
Dijelaskannya, kekalahan SM bukan hanya akibat menang atau kalah, tapi juga menjadi pembelajaran yang bisa meningkatkan pengalaman para pemain muda yang penting untuk masa depan.
Meski terpaksa bertekuk lutut dengan skor besar 56-90, Henry Rakai dan kawan-kawan tetap menganggap pertandingan tersebut sebagai motivasi agar mereka bisa memikirkan cara untuk semakin memperkuat susunan pemain di pertandingan berikutnya.
“Saya menghormati pembelajaran yang kami dapat dari Mamiya Muda. Perbedaan pengalaman menentukan permainan,” ujarnya.
Pada pertandingan ini, Tim SM tidak memperpanjang keunggulan menjadi dua digit hingga kuarter ketiga.
Namun Satya Wakana mendapat perlawanan di kuarter ketiga. Kecerobohan SM membuat tamunya kehilangan dua poin (44-46).
Sayangnya, kedalaman lineup Jerry tidak bisa menjaga momentum.
Di sisa 25 menit pertandingan, LeBrain Nash dan kawan-kawan mencetak total 51 poin.
Mereka mencetak 34 poin dalam beberapa menit terakhir. Secara keseluruhan, tingkat tembakan Satria MIDA 47,3%, 35 tembakan dalam 74 kali dan 7 tembakan dalam 26 titik.
Mereka juga tampil lebih baik di garis lemparan bebas, membuat 13 dari 15 lemparan bebas.
Kemenangan ini menjadi balas dendam tamunya di Satria Mida. Pasalnya pada IBL 2024, Avraham Damar Grahita berhasil diredam Satya Ukana di rumahnya.
Leave a Reply