JAKARTA (Antara) – Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono mengatakan bahwa Indonesia tidak akan pernah meninggalkan pertarungan Palestina.
“Indonesia terus mendukung perjuangan rakyat Palestina, mengirimkan bantuan kemanusiaan dan mendukung UNRWA,” dalam siaran pers tahunan Jumat dari Menteri Luar Negeri 2025 (PPTM) di Jakarta. Dikatakan.
Sugiono mengatakan bahwa mulai 7 Oktober 2023, penganiayaan Israel di Palestina dibunuh oleh puluhan ribu warga Palestina dan bahwa jutaan orang mengungsi.
Menteri Luar Negeri Indonesia menekankan bahwa jumlah korban tidak terbatas pada statistik karena setiap masalah adalah setiap kehidupan manusia.
Karena alasan ini, Indonesia mendukung tanggung jawab Israel di hadapan hukum internasional dan mengevaluasi bahwa hukum internasional harus dihormati tanpa lebih banyak standar.
Indonesia percaya bahwa dua solusi negara harus diwujudkan sesuai dengan kerangka kerja internasional di mana kuncinya adalah gencatan senjata independen dan negara Palestina yang independen.
“Jika Dewan PBB PBB memutuskan untuk mengirim Dewan PBB, Indonesia siap untuk mengirimkan kekuatan untuk perlindungan perdamaian.”
Terlepas dari keputusan Dewan Keamanan PBB, Israel terus memulai Sabuk 7 Gaza pada 20 Oktober 2023 sejak serangan terhadap Hamas 7 Oktober 2023.
Penganiayaan militer Zionis dibunuh oleh sekitar 46.000 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak -anak.
Pada bulan November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan perintah untuk penangkapan atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza, pemimpin Israel Benjamin Netanyah dan mantan kepala pertahanan Israel Yoav Gallant.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) selama perang di kantong Palestina.
Leave a Reply