Bekasi (Antara) – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berhasil menjangkau 10.000 talenta digital dalam 100 hari kerja pertama di bawah Kabinet Merah Putih (KMP) untuk memenuhi kebutuhan industri seiring dengan percepatan pembangunan nasional. transformasi digital.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Vamenkomdigi) ANGGA Raka Prabowo mengatakan percepatan pemenuhan talenta digital juga harus mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa depan.
Alhamdulillah dalam tiga bulan kita bisa mencetak 10.000 lagi. Ini angka, tapi kita tidak hanya mengejar kuantitas, kita juga mengejar kualitas, kata ANGGA di Ckarang Digital Talent Center, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat.
Membahas pentingnya peran talenta digital, ANGGA menyampaikan bahwa talenta digital merupakan bagian integral dalam mendukung suksesnya program yang dicanangkan Presiden RI Prabovo Subianto, yang terdiri dari program pangan gratis, swasembada pangan, swasembada pangan, dan hilirisasi.
Para talenta digital yang dikatakan sebagai motor penggerak di balik teknologi yang berpotensi untuk dikembangkan dan digunakan untuk mendukung keberhasilan program-program tersebut juga berbagi beberapa studi kasus.
“Pemanfaatan kecerdasan buatan untuk mengukur kebutuhan energi, pengembangan aplikasi pendaftaran usaha hilir. Semua itu membutuhkan keahlian, bukan talenta digital Indonesia,” kata ANGGA.
Selain itu, pencarian pemenuhan talenta digital juga perlu dilakukan karena berdasarkan temuan Kementerian Agama (BPSDM) Kementerian dan Keamanan menyebutkan bahwa Indonesia tidak membutuhkan 9 juta talenta digital pada tahun 2030, melainkan siapa yang mampu melahirkannya. Pendidikan formal seperti perguruan tinggi hanya sekitar 6 juta talenta digital.
Oleh karena itu, penting untuk mempercepat laju pertumbuhan talenta digital di Indonesia dengan menggunakan mekanisme lain, termasuk berbagai kolaborasi dengan pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, industri, bahkan masyarakat.
Tentu saja, untuk melaksanakan penciptaan talenta-talenta digital baru di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak berhenti pada waktu 100 hari saja, namun akan terus dilakukan secara rutin melalui program-program ke depan.
Contoh terbaru yang disiapkan program beasiswa (DTS) Digital Talent (DTS) yang disiapkan mampu mencetak 100 ribu talenta digital dari tujuh jenis akademi yaitu Thematic Academy (TA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), FGA Academy (DEA), Talent termasuk atau Talent (FGA), akademi pelacakan bakat (TSA).
Lalu ada pula Akademi Pascasarjana Sekolah Vokasi (VSGA), Akademi Transformasi Pemerintahan (GTA) dan Akademi Profesi Terakhir (PROA).
Leave a Reply