Batam (ANTARA) – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DMPPTSP) Kota Batam, Kepulauan Riau mencatat investasi atau investasi penanaman modal asing (PMA) mencapai 13,2 dolar dalam tiga bulan (Januari hingga September) 2024 triliun.
Kepala DPMPTSP Kota Batam Reza Gaddafi di Batam, Minggu, mengatakan, tergantung sektornya, investasi tersebut terbagi atas permesinan, elektronik, peralatan kesehatan, peralatan listrik, presisi, optik, dan jam tangan industri.
Selain itu, rumah, kavling, pabrik dan perkantoran. Kemudian jasa lainnya, serta penjualan dan perbaikan.
“Sektor ini merupakan gabungan antara PMA dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) hingga September tahun ini,” kata Reza.
Dikatakannya, DPMPPCP juga telah mempertimbangkan perpanjangan jam kerja setiap hari Sabtu untuk meringankan kebutuhan masyarakat yang kesulitan menjalani jam kerja.
“Mulai saat ini layanan akan dibuka pada hari Sabtu bekerja sama dengan BP Batam, memberikan layanan setengah hari,” kata Reza.
Langkah tersebut dilakukan setelah mendapat keluhan dari banyak pegawai yang harus mengorbankan waktu kerja karena masalah administrasi.
Melalui langkah tersebut, Dinas PTSP Batam berharap dapat mengefektifkan proses perizinan dan mendukung pertumbuhan investasi di Kota Batam, tambahnya.
Sebelumnya, DPMPTSP Kota Batam mengumumkan Mall Pelayanan Umum (MPP) memiliki empat sistem pengajuan perizinan untuk meningkatkan pelayanan.
Kepala DPMPTSP Kota Batam Reza Hadafi di Batam, Jumat (13/12) mengatakan, khusus di Kota Batam, kehadiran MPP sudah beroperasi sejak tahun 2018 dan sejalan dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang saat ini sedang menjadi usaha perizinan. proses dan non-perizinan.
“155 izin usaha berada di wilayah Pemkot Batam dan 62 izin berada di wilayah BP Batam,” kata Reza.
Dikatakannya, hal ini menjadikan MPP Batam sebagai pusat perizinan terlengkap di Indonesia hingga saat ini dengan 416 layanan yang tersedia.
Leave a Reply