Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Belasan WNI korban penyekapan di Myanmar minta segera dipulangkan

Jakarta (ANTARA) – Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang ditawan dan disiksa di Myanmar menunggu bantuan untuk segera dikembalikan ke negaranya.

“Anak saya dan warga Indonesia lainnya sudah tidak kuat lagi untuk datang ke sana. Mereka bilang mungkin kalau punya ponsel, mereka bisa bersaksi tentang kejamnya kekerasan yang terjadi di sana,” kata RD, ayah salah satu korban tewas. dan pertama saya saat bertemu ANTARA pada Rabu (22/1).

RD mengungkapkan, pada 3 Januari, putranya dan 12 warga negara Indonesia lainnya kabur dari perusahaan lama, namun upayanya gagal.

Mereka – 12 laki-laki dan satu perempuan – dikurung di dalam rumah selama satu hari dua malam, salah satunya ditampar oleh pimpinan perusahaan. Setelah ditutup, mereka dibawa ke gerbang pada 5 Januari.

“Anak-anak saya mengira akan dibawa pulang, karena setelah ditampar, mereka dijanjikan akan dibawa pulang oleh tentara sungguhan dalam waktu 1-2 hari,” kata RD.

Namun, mereka dijual ke perusahaan lain yang mempunyai masalah besar. Para penjaga di perusahaan memiliki alat kejut listrik.

“Anak saya dan yang lainnya sudah menyerah dalam masalah ini,” kata RD. “Tiga orang dipukuli dengan kejam. Mereka semua dipukuli, bahkan disetrum”.

RD mengatakan putra mereka menerima ancaman dan intimidasi di pekerjaan barunya.

“Yang tidak bekerja dengan serius, para pekerja seharusnya (mengalami hal) yang lebih buruk dari kematian bagimu!!”, demikian percakapan di grup perusahaan yang saya bawakan kepada ayahnya.

Menurut RD, dia terakhir kali berbicara dengan anak tersebut pada Selasa (21 Januari) saja, saat saya memberi tahu dia tentang ancaman tersebut.

RD berharap pemerintah Indonesia segera memulangkan WNI yang diduga korban perdagangan orang (TPPO).

“Anak-anak saya berharap pemerintah mengeluarkan mereka dari Myanmar. Ini adalah tangisan hati mereka,” kata RD.

Sejak kasus ini dilaporkan pada November lalu, RD bergabung dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Serikat Pekerja Migran Indonesia (SBMI) berupaya membebaskan putranya dan warga negara Indonesia lainnya.

“Saya memberi mereka informasi baru dari anak saya. Kementerian Luar Negeri berjanji akan mengadakan pertemuan pada 3 Februari,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan ANTARA, pemerintah masih berupaya memulangkan TKI yang masih tertahan di Myanmar, termasuk melalui jalur diplomatik dengan Thailand.

“Di Myanmar, kami terus berupaya untuk membebaskan mereka yang masih tersisa. Ya, saya tidak bisa bilang kenapa, karena nanti mereka akan ditangkap,” kata Menteri Pertahanan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding 1, Rabu (22). ).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *