Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Studi ungkap jenis olahraga yang bantu kurangi nafsu makan

Jakarta (Antara) – Obesitas menjadi salah satu faktor yang dapat menggagalkan upaya pengendalian ukuran porsi dan menjaga penurunan berat badan sehingga menyebabkan banyak orang membatalkan rencana diet dan makan berlebihan karena kelaparan.

Menurut Hindustan Times, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Endocrine Society menemukan bahwa aktivitas fisik yang kuat dan bertenaga lebih efektif dibandingkan aktivitas fisik dengan intensitas sedang.

Studi ini menyoroti hormon yang mengontrol nafsu makan, yang mungkin dipengaruhi oleh olahraga intens. Hormon tersebut adalah ghrelin, yang disebut juga dengan ‘hormon kelaparan’ atau hormon kelaparan. Kadar hormon ghrelin dipengaruhi oleh intensitas aktivitas fisik.

Studi tersebut menjelaskan bahwa ada dua bentuk ghrelin: ‘noble ghrelin’ (AG), yang merangsang nafsu makan, dan ‘diffuse ghrelin’ (DAG), yang memiliki efek netral atau penekan nafsu makan.

Saat seseorang berolahraga, kadar hormon ini bisa berubah sehingga memengaruhi nafsu makan. Secara spesifik, AG merupakan salah satu bentuk sinyal ke otak bahwa seseorang lapar dan perlu makan.

Selain efek lapar, usus juga mempunyai peran penting lainnya seperti energi, gula darah, sistem kekebalan tubuh, tidur bahkan memori.

Tampaknya olahraga dengan intensitas tinggi dapat menurunkan kadar ghrelin, sehingga bertindak sebagai penekan nafsu makan alami. Orang yang berolahraga dengan giat tidak akan mudah merasa lapar.

Para peneliti menjelaskan bahwa aktivitas fisik yang melebihi ‘ambang laktat’ dapat menurunkan kadar ghrelin.

Ambang laktat ini terjadi ketika olahraga mulai terasa terlalu berat dan pernapasan menjadi sesak.

Penelitian juga menyoroti bahwa wanita secara alami memiliki tingkat ghrelin yang lebih tinggi dibandingkan pria. Artinya, wanita secara alami lebih sering merasa lapar.

Namun penelitian ini juga menemukan bahwa ketika wanita melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, kadar ghrelin mereka turun jauh lebih banyak dibandingkan pria.

Secara khusus, bentuk ghrelin (AG) yang merangsang nafsu makan lebih banyak berkurang pada wanita, sehingga mengurangi sinyal rasa lapar di otak.

Demikian pula, kadar ghrelin pada pria juga menurun setelah aktivitas fisik yang intens, namun penurunannya tidak terlalu besar pada wanita.

Dengan kata lain, olahraga dengan intensitas tinggi mempunyai efek yang berbeda pada pria dan wanita.

Obesitas adalah salah satu penyebab utama yang dapat merusak rencana diet yang terencana, kecuali jika dikontrol.

Untuk mengatasinya banyak orang yang menggunakan obat-obatan seperti Ozempic. Namun, rutinitas olahraga intensitas tinggi untuk mengurangi ghrelin, dan pada akhirnya mengurangi rasa lapar, menawarkan solusi yang lebih alami dan organik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *