Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan pameran bertajuk “Parama Iswari: Mahasakti Keraton Yogyakarta” yang digelar di Kompleks Kagungan Dalem Kedhaton Museum Keraton Yogyakarta telah memperkuat ruang pariwisata inklusif ‘Indonesia.
“Kami terus berupaya untuk mendukung dan menciptakan lebih banyak peluang bagi perempuan Indonesia agar dapat berkontribusi secara signifikan dalam membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif,” kata Widiyanti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Saat kunjungannya ke Sri Sultan Hamengku Buwono
Beberapa kronik dan manuskrip terutama menulis tentang perempuan. Di mana mereka seharusnya mengisi posisi tentara, manajer keuangan, pendiri mode, dan diplomat kawakan yang andal.
Dengan cara ini, ruang pariwisata inklusif akan diperkuat dengan pemberdayaan perempuan sebagai salah satu tonggak utama.
Selain itu, pameran yang berlangsung mulai 6 Oktober 2024 hingga 26 Januari 2025 ini akan mengangkat tema dan narasi mengenai peran perempuan khususnya permaisuri di Keraton Yogyakarta, mulai dari Sultan Hamengku Bawana I hingga Sultan HB X.
Menpar juga menilai hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabow Subianto, dimana pariwisata dapat menjadi sumber devisa penting dengan menggenjot destinasi-destinasi utama, termasuk promosi destinasi pariwisata berbasis kearifan lokal, merupakan lambang kualitas. dan pariwisata berkelanjutan.
Sri Sultan Hamengku Buwono
Namun mencerminkan kearifan kesetaraan yang tertanam dalam sejarah, budaya, dan kearifan lokal.
“Melalui narasi tertulis dan pesan tersirat, kita diajak untuk memikirkan kembali peran perempuan dalam membangun peradaban, bahwa perempuan adalah sosok utama yang tidak hanya mendampingi tetapi juga menguatkan,” kata Sultan HB.
Ketika perempuan dihormati, dalam pandangannya, peradaban sebenarnya ditata ulang ke arah tatanan yang lebih adil, manusiawi, dan berkelanjutan.
Harapannya, citra ini menjadi pelita yang juga menerangi seluruh komponen bangsa mulai dari ranah politik, sistem sosial masyarakat, relung keluarga, hingga ruang personal. tentang langkah besar, tapi tentang langkah kecil yang penting,” kata Sri Sultan HB
Leave a Reply