Jakarta (ANTARA) – Menteri Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia memiliki stok beras yang cukup untuk mengatasi kekurangan atau tidaknya panen padi pada Januari hingga Februari tahun depan yang biasanya disebabkan oleh musim hujan.
Zulkifli mengatakan, kelangkaan beras merupakan siklus yang biasa terjadi di luar masa panen raya. Menurut dia, puncak kelangkaan beras akan terjadi pada Januari dan Februari 2024.
“Tidak perlu khawatir, stok terakhir kita di Buloh sebanyak 2 juta ton,” kata Zulkifli usai pelantikan pejabat senior pimpinan utama Kementerian Koordinator Pangan di Jakarta, Senin.
Antara Januari hingga Februari, produksi beras Indonesia hanya berkisar antara 1 juta ton hingga 2,5 juta ton. Dan bila musim panen dimulai bisa mencapai 3,5 juta ton.
Tahun ini, total kuota impor beras mencapai 3,6 juta ton, menyisakan 850.000 ton yang belum masuk ke Indonesia.
Zulkifli mengatakan sisa kuota impor beras tidak akan terisi penuh hingga akhir tahun dan baru akan dipasok pada tahun 2025.
“500 ribu (ton) akan diproses pada bulan Desember (2024, pendahuluan). Jadi tinggal sedikit ya (350.000 ton) dilanjutkan tahun depan,” ujarnya.
Sebelumnya, Zulkifli memastikan tidak ada kebijakan tambahan impor beras baru hingga akhir tahun 2024.
Senin (11/04), Zulkifli saat meninjau stok beras di gudang Bulog Sunter Timur, Kelapa Gading, Jakarta, mengatakan hingga akhir tahun tidak ada impor baru, namun untuk kepuasan impor. . kuota untuk tahun 2024.
Menko Pangan juga memastikan stok beras aman dan mencukupi hingga Desember 2024 untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menurut dia, stok beras Bulog di satu gudang di Jakarta mencapai 140.000 ton, sedangkan gudang Bulog memiliki lebih dari 1.508 gudang di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat dan pedagang tidak perlu khawatir dengan pasokan beras karena pemerintah telah mengambil langkah optimal untuk menjaga keterjangkauan dan stabilitas harga beras.
Leave a Reply