Mataram (ANTARA) – Kementerian Perumahan Rakyat menjamin keberhasilan pembangunan gedung karena saat ini pelaksanaan seluruh proyek harus didahului dengan perencanaan yang baik.
Kegagalan rencana sebelumnya tidak boleh kita ulangi di kemudian hari. Kita harus merencanakan sesuatu yang bermanfaat bagi rakyat, kata Wakil Menteri Perumahan Rakyat dan Perumahan Rakyat Fakhri Hamzah saat berkunjung ke Mataram, Jumat.
Fahri menjelaskan, program perumahan di ibu kota saat ini terutama ditujukan untuk penataan kawasan guna meningkatkan perumahan dan mempererat hubungan antar tetangga.
Ia menambahkan, tingginya harga tanah di perkotaan menyebabkan penyediaan perumahan dan penataan ruang lebih terfokus pada pembangunan perumahan. Bangunan dengan lebih dari tiga lantai harus dilengkapi dengan lift.
“Ada uangnya, tapi idenya harus kuat, jangan bangun rumah yang tidak bisa ditinggali orang,” kata Fahri.
Ia juga berpendapat, jika suatu rumah tidak layak huni, hal itu disebabkan karena perencanaan yang kurang sehingga harus dipikirkan kegagalan pembangunan rumah tersebut.
Salah satu rumah yang roboh terjadi di Kayangan, Provinsi Lombok Timur. Rumah-rumah yang diperuntukkan bagi nelayan kecil kini menjadi rumah warga karena letaknya terlalu jauh dari pantai dan ketinggian rumah mencapai lima lantai tanpa lift.
Kendala lain yang dihadapi perumahan Lombok Timur adalah kurangnya air bersih. Sumur tersebut sudah digali sebanyak tujuh kali, namun tidak membuahkan hasil meski rumahnya masih berdiri.
Fahri berpesan kepada mitra untuk tidak menetapkan proyek pembangunan atau rencana tata ruang berdasarkan kepentingan politik, apalagi balas dendam.
“Jangan membangun apa-apa karena kebijakan membuangnya di tengah lahan, rumah kosong, rumah tanpa rumah, terbengkalai dan rusak. Itu uang yang dimiliki masyarakat (untuk pembangunan). Harus kita kurangi ( perumahan yang tidak direncanakan) di masa depan,” ujarnya.
Leave a Reply