Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

KBRI Kiev sebut masih ada 72 WNI bertahan di Ukraina

JAKARTA (ANTARA) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kyiv memastikan jumlah WNI yang berada di Ukraina masih berjumlah 72 orang dan dipastikan dalam kondisi baik dan aman.

Total WNI (di Ukraina) masih 72 orang, termasuk pegawai KBRI sebanyak 16 orang. “Untungnya semua dalam kondisi baik,” kata Monit Purba, koordinator fungsi protokol konsuler dan informasi sosial budaya KBRI. kata Kiev saat menghubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.

Menurut dia, WNI mayoritas tersebar di ibu kota Kyiv, disusul kota Lviv, Ternopil, dan Ivano-Frankivsk di barat Ukraina, kota Chernivtsi dan Kharkiv di barat daya Ukraina, serta kota Chernivtsi dan Kharkiv di barat daya Ukraina. kota. Odessa di selatan Ukraina. .

Secara umum, WNI yang masih berada di Ukraina menikah dengan warga lokal, pekerja organisasi internasional dan LSM, serta migran resor yang bekerja di Odesa, ujarnya.

Mengingat perang yang sedang berlangsung di Ukraina, KBRI Kyiv secara aktif memantau situasi WNI untuk memastikan keselamatan mereka. Warga negara Indonesia juga mendapat nasihat keamanan rutin dari KBRI Kyiv dan Kementerian Luar Negeri Indonesia, kata Monita.

“Khususnya, setiap ada penyerangan besar, kami langsung menanyakan keadaan WNI melalui grup chat WhatsApp,” imbuhnya.

Selain itu, meski menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI, negara tersebut masih memiliki tanda “merah” yang berarti berbahaya untuk bepergian, Monita mengatakan pihaknya mencatat masih akan ada beberapa di antaranya. . WNI akan masuk ke Ukraina pada tahun 2024.

Pemerintah Indonesia telah mengevakuasi WNI pasca serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Sebanyak 133 WNI telah dideportasi dari Ukraina hingga April 2022 dengan bantuan pemerintah Indonesia.

Dalam perkembangan terkini dalam perang Rusia-Ukraina, Presiden AS Joe Biden pada pertengahan November memberi wewenang kepada Ukraina untuk menggunakan sistem rudal taktis jarak jauh untuk “serangan terbatas” di wilayah Rusia. Rusia segera mengancam akan melakukan serangan balik.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan keyakinannya bahwa negaranya memiliki peluang bagus untuk mengakhiri perang dengan Rusia pada tahun 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *